Today’s Outlook:
MARKET AS: Investor mencerna data US Consumer Confidence yang jatuh ke level terendah sejak November, menjelang statement berikut dari Federal Reserve dan data acuan Inflasi penting di akhir pekan ini. Mengimbangi data Durable Goods Orders (Feb) yang menguat lebih tinggi dari perkiraan ke level 1.4% mom dari posisi negatif -6.9% di bulan Jan ; di sisi lain , Conference Board’s Consumer Confidence di bulan Maret ternyata jatuh ke angka 104.7, meleset dari ekspektasi 106.9. Secara  keyakinan konsumen adalah salah satu tolok ukur dari belanja masyarakat yang menggerakkan perekonomian secara keseluruhan, manakala ada suatu indikasi melemahnya daya beli konsumen akan mendukung wacana potong suku bunga secepatnya di bulan Juni. Saat ini para pelaku pasar melihat adanya 70% peluang The Fed akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya di bulan Juni, naik dari 59% probabilitas pekan lalu (seperti dilansir dari survey CME FedWatch Tool). Bersamaan dengan PCE price index yang ditunggu2 hari Jumat mendatang, para investor juga akan memantau statement dari beberapa pejabat The Fed khususnya Fed Governor Christopher Waller hari Rabu ini dan Fed Chairman Jerome Powell pada hari Jumat.

MARKET ASIA & EROPA : JEPANG laporkan BoJ Core CPI yang nyatanya dirilis tumbuh 2.3%, di bawah forecast 2.5% dan juga bulan sebelumnya 2.6% ; merupakan level terendah sejak Okt 2022 dan Inflasi Inti ini sudah turun konsisten sejak Oktober 2023. Di benua Eropa, JERMAN publikasikan GfK German Consumer Climate (Apr) yang sepertinya masih akan pesimis memandang iklim usaha sesuai ekspektasi sekitar level -27.4, belum jua beranjak naik dari posisi bulan Mar di -28.8. Hari ini giliran wilayah EUROZONE yang akan merilis data Business Climate dan Consumer Confidence utk bulan Mar, tak lupa sejumlah survey terkait sentimen bisnis & konsumen.

KOMODITAS : Harga MINYAK ditutup melemah setelah rilis stok persediaan minyak AS pekan lalu menggelembung secara mengejutkan menjadi 9.3 juta barrel, dibanding perkiraan menyusut sekitar 1.2juta barrel seperti perkiraan para ekonom ; menyusul penurunan 1.5 juta barrel di pekan sebelumnya (sebagaimana dilaporkan oleh American Petroleum Institute). Setelah report tsb keluar, harga minyak US WTI sontak terdepresiasi ke level USD 81.25 / barrel setelah sempat stabil di posisi USD 81.62 / barrel. Walau demikian, dukungan harga masih tetap ada berkat ketegangan politik di wilayah Russia-Ukraine, di mana para analis bahkan memperkirakan harga minyak BRENT akan terus bergerak lebih tinggi menuju Target USD 90 sampai bulan Juni. Sementara itu, seruan akan gencatan senjata atas perang Israel-Hamas semakin santer setelah Dewan Keamanan PBB juga menyarankan segera dicapainya resolusi perdamaian apalagi di bulan suci Ramadhan, di tengah posisi AS yang tetap abstain. Lebih lanjut hari ini, para trader akan memantau data resmi stok persediaan minyak AS dari pemerintah AS di mana diperkirakan akan ada penurunan sekitar 1 juta barrel di pekan lalu.

Corporate News
JACCS MPM Finance Akan Rilis Obligasi IDR 500 Miliar PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia akan menerbitkan obligasi berkelanjutan pada bulan depan. Obligasi berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia ini menargetkan dana sebesar IDR 1.5 triliun. MPM Finance dalam prospektus ringkasnya menjelaskan, mereka telah memasuki penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap III dengan total perolehan IDR 500 miliar. Ditawarkan dalam dua seri, Seri A Obligasi berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia mengincar dana IDR 150 miliar, dengan bertenor 370 hari dengan tawaran kupon 6.7% per tahun. Sementara seri B mengincar dana IDR 350 miliar, berjangka waktu tiga tahun dengan tawaran bunga tetap sebesar 7.25% per tahun. MPM Finance berencana penawaran obligasi ini pada 4-16 April 2024, dengan target penjatahan pada 17 April dan pengembalian uang dan distribusi elektronik pada 19 April. Sementara pencatatan obligasi ditargetkan pada 22 April 2024. MPM Finance telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas sebagai pihak penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi. (Kontan)

Domestic Issue
Penawaran Lelang Masuk Mencapai IDR 32.34 Triliun pada Lelang SUN, Selasa (26/3) Pemerintah telah menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (26/3). Minat investor terpantau cukup baik di tengah berlangsungnya puasa Ramadan. Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran masuk (incoming bids) pada lelang SUN Selasa 26 Maret 2024 sebesar IDR 32.34 triliun. Sementara, nominal yang dimenangkan (awarded bids) pada lelang SUN kali ini sebesar Rp 22.6 triliun. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan, mengatakan, hasil lelang kali ini cukup baik di tengah meningkatnya kebutuhan dana tunai menjelang hari raya lebaran. Memang, hasil tersebut lebih rendah dari lelang sebelumnya IDR 58.94 triliun, namun angka tersebut masih 1.35 kali lebih tinggi dari target indikatif yang telah diumumkan IDR 24 triliun. Pada lelang kali ini, incoming bids dari perbankan menurun, sebagai antisipasi peningkatan kebutuhan dana tunai oleh masyarakat. (Kontan)

Recommendation

US10YT telah dalam masa penantian data ekonomi penting PCE price index yang sedianya dirilis Jumat mendatang, dengan demikian masih pertahankan trend sideways antara rentang Support – Resistance : yield 4.193% – 4.258%. ADVISE : WAIT & SEE , perhatikan arah penembusan sebelum menentukan posisi lebih lanjut.

ID10YT tampaknya confirm tembus NECKLINE pola bullish reversal DOUBLE BOTTOM, menjadikan yield 6.663% sebagai Support terdekat saat ini. Next TARGET : yield 6.75% / 6.80% / 6.87%. ADVISE : AVERAGE UP accordingly.

Download full report HERE.