Investor mencermati data Manufaktur AS. Semua SUN Benchmark catatkan kenaikan yield kemarin. Data S&P Global AS menunjukkan Mfg. PMI Oct. mulai terkontraksi atau berada di level 49,9 (Vs. Sept. 52), mengindikasikan the Fed berhasil memperlambat aktivitas bisnis domestik. Adapun sektor jasa terkontraksi semakin dalam, atau Services PMI turun ke level 46,6 (Vs. Sept. 49,3), sekaligus membuat Composite PMI terkontraksi ke level 47,3 (Vs. 49,5), meningkatkan harapan the Fed dapat mulai memperlambat laju kenaikan FFR.

Corporate Bonds
Pefindo Dapat Mandat Obligasi Rp 39,32 Triliun. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mendapatkan mandat untuk memproses penerbitan surat utang Rp 39,32 triliun hingga kuartal III 2022. Adapun, mandat obligasi korporasi tersebut berasal dari 29 perusahaan dengan berbagai sektor. (Liputan6.com)

Domestic Issue
Kemenkeu Dapatkan Pembiayaan IDR 12,15 Triliun. Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menerima pembiayaan IDR 12,15 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (25/10). Dalam lelang tersebut, pemerintah menerima penawaran hingga IDR 17,09 triliun. Lebih detail, minat investor pada lelang tersebut meningkat dibanding lelang sebelumnya sebesar IDR 15 triliun, ditengah kondisi makro ekonomi domestik yang solid serta kinerja APBN yang masih mencatat surplus pada akhir September. (Berita Satu)

Recommendation
Selektif Risk-On investor pada SUN. Hasil lelang SUN mencatatkan penawaran masuk investor hingga senilai IDR 17,1 Triliun; melampaui lelang SUN dua pekan sebelumnya IDR 15 Triliun. Investor selektif Risk-On pada pasar obligasi, seiring yield GIDR10Y menyentuh level atraktif 7,65% atau lebih tinggi 355Bps dibanding UST10Y yang berada di level 4,10%.

Download full report HERE.