Investor masih mencerna data ekonomi domestik. SUN Benchmark kompak catatkan kenaikan yield awal pekan. Yield FR91 naik lebih dari 6Bps ke level 7,41%. Pergerakan pasar SUN ini, ditengah rilisnya sejumlah data ekonomi domestik, seperti: Trade Balance, Ekspor dan Impor. Tekanan pasar SUN, juga ditengah sikap Wait and See investor jelang RDG BI Rabu dan Kamis besok.

Corporate Bonds
WIKA: Raih Kontrak Baru. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) meraih kontrak baru senilai IDR19 triliun hingga September 2022. Capaian kontrak tersebut mencerminkan 44,63% dari total target kontrak baru yang dibidik WIKA tahun ini. Sebagian besar kontrak baru tersebut adalah proyek-proyek infrastruktur, diikuti proyek Engineering, Procurement, Construction (EPCC) dan gedung, sisanya dari industri precast dan struktur baja. (Kontan)

Domestic Issue
Neraca Perdagangan RI Surplus USD 4,99 Miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor pada September 2022 mencapai 24,80 miliar dollar AS, sementara nilai impor hanya 19,81 miliar dollar AS. Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 4,99 miliar dollar AS pada September 2022. Meskipun begitu, neraca perdagangan Indonesia pada bulan September masih lebih rendah dari pencapaian pada Agustus 2022 yang mencapai 5,71 miliar dollar AS. (Kompas)

Recommendation
Batu bara dan CPO, kembali menopang kinerja ekspor non-migas. Trade Balance Indonesia periode September, catatkan surplus +USD4,9Miliar (Vs. Aug. +USD5,7Miliar). Kinerja Trade Balance yang kembali surplus, menjaga ketahanan ekonomi domestik menghadapi risiko eksternal.

Download full report HERE.