-GOVERNMENT BONDS-
Kenaikan imbal hasil US Treasury (UST) kembali terjadi, sehari setelah the Fed akan mempertahankan kebijakan moneter ekstra longgar. Kebijakan Bank Sentral AS dipertahankan, di tengah proyeksi inflasi yang dapat menyentuh 2,2%. Inflasi tinggi mendorong kenaikan yield UST. Dampaknya, capital outflow dari emerging market seperti Indonesia. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), capital outflow investor asing pada kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) hampir mencapai IDR 20 triliun dalam dua pekan pertama bulan Maret. Angka ini lebih tinggi dari capital outflow Februari yang hanya IDR 15 triliun. Akhir pekan, yield Surat Utang Negara (SUN) benchmark seri FR0087 tenor 10-tahun naik 7 bps ke level 6,82%.

-CORPORATE BONDS-
Obligasi Jatuh Tempo Mandala Finance. Emiten bidang pembiayaan sepeda motor, Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menyampaikan adanya jatuh tempo pembayaran obligasi sebesar IDR 100 miliar pada 12 April 2021 mendatang. Perseroan menyampaikan bahwa dana yang akan disiapkan untuk pembayaran obligasi jatuh tempo tadi bersumber dari kan internal Perseroan. Sebelumnya pada 7 Desember 2020, MFIN telah mencatatkan obligasi baru di Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal IDR 351 miliar, obligasi ini terbagi dalam 2 seri, masing-masing Seri A bertenor 370-hari dengan nilai pokok IDR 300 miliar dan Seri B IDR 15 miliar dengan tenor 3-tahun. Obligasi ini diterbitkan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja Perseroan. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Kebutuhan Pembiayaan Porporasi pada Februari Turun. Hal ini terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 8,2%, meski melambat dibandingkan bulan sebelumnya dengan SBT 9,2%. Meski begitu, Bank Indonesia (BI) mengatakan, ada beberapa sektor yang mengalami peningkatan kebutuhan pembiayaan. Adapun, peningkatan yang paling tinggi ada pada sektor Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Terperinci, sektor tersebut mencatat SBT 2,1% atau meningkat dari 1,2% pada bulan sebelumnya. Kemudian, ada juga sekitar Pertambangan dan Penggalian yang juga mencatat SBT 1,9% atau naik dari 1,2% pada bulan Januari 2021. Sektor Pengadaan Listrik juga menujukan indikasi permintaan pembiayaan yang meningkat. Terlihat dari SBT sebesar 0,3% pada Februari 2021. Peningkatan kebutuhan pembiayaan pada sektor-sektor tersebut terutama untuk mendukung aktivitas operasional sebesar 69,3%, membayar kewajiban yang jatuh tempo sebesar 39,6%, dan mendukung pemulihan pasca new normal sebesar 38,6%. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Yield Wajar Tutup Lelang Sukuk Periode 1Q21. Kenaikan yield UST saat ini, tidak menunjukkan kebijakan moneter ketat the Fed. Di sisi lain, yield UST tenor 10-tahun di level 1,75%. Level yield yang wajar di pelaku pasar mengharapkan beberapa konsolidasi di Amerika Serikat (AS). Oleh sebab itu, NHKSI Research memproyeksikan yield UST tetap berada dalam kisaran tersebut saat ini. Sebagai catatan, the Fed memproyeksikan Produk Domestik Bruto (PDB) AS akan naik menjadi 6,5% pada tahun 2021, lebih tinggi dari proyeksi Desember 2020 lalu di level 4,2%. Pekan depan, DJPPR menawarkan PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028 pada rencana lelang Sukuk Selasa (23/03). Lelang ini adalah lelang Sukuk terakhir untuk periode 1Q21.