Federal Reserve December Meeting Minutes menyiratkan trend kenaikan suku bunga yang masih akan tinggi untuk beberapa waktu ke depan, serta data lowongan pekerjaan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTs) yang naik 10,5 juta (di atas perkiraan 10 juta); menunjukkan permintaan pekerja yang masih kuat, sehingga memperkecil kemungkinan The Fed akan mengerem laju kenaikan suku bunga, apalagi memotong FFR. US Treasury yields bergerak di teritori negative dengan US10YT ditutup turun 2.21% seiring nada hawkish Federal Reserve. Adapun saham banking masih cukup kebal dengan penurunan Treasury yield yang sejatinya mengancam posisi Net Interest Margin, dengan harapan laporan keuangan kuartal 4/2022 yang cukup memuaskan.

Corporate News
Tren Kenaikan Yield hingga Perlambatan DPK Jadi Kekhawatiran Bankir. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merampungkan survei orientasi perbankan triwulan keempat 2022. Regulator menemukan informasi terkait beberapa isu di kalangan perbankan. Pertama, tren kenaikan yield dapat menyebabkan turunnya nilai wajar portofolio surat berharga akibat kenaikan suku bunga. Hal ini perlu diantisipasi guna mencegah munculnya risiko pasar. Bankir juga mulai mengurangi kepemilikan di portofolio surat berharga. Selain itu, menempatkan surat berharga ke tenor yang lebih pendek. Juga mengatur portofolio surat berharga lebih dikonsentrasikan untuk ditempatkan dalam bentuk Hold to Maturity (HTM). Kedua, himpunan dana pihak ketiga (DPK) cenderung melambat di tengah permintaan kredit yang terus meningkat. (Kontan)

Domestic Issue
Moody’s Investors Service menyematkan peringkat Baa2 senior dengan prospek stabil, untuk obligasi berdenominasi USD berjangka waktu 30 tahun yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia (Baa2 stable). Surat utang yang akan diterbitkan merupakan kewajiban langsung, tanpa syarat dan tanpa subordinasi dari Pemerintah Indonesia sebagai penerbit. Peringkat Baa2 didukung oleh penekanan kebijakan pada stabilitas ekonomi makro yang meningkatkan ketahanannya terhadap guncangan ekonomi, seperti : profil kredit negara yang didukung oleh ekonominya yang besar, deficit fiscal rendah, dan beban utang relative terhadap negara-negara lain yang berperingkat serupa.

Recommendation
US10YT akan menguji Support yield 3.63 pada pola trend naik mingguan. Apabila yield mampu naik ke atas MA10 / 3.74 maka akan Kembali melanjutkan Uptrend menuju titik tertinggi sebelumnya: 3.88-3.9 sebelum menuju TARGET area: 4.16-4.33. Advise beli bertahap atau Average Up Ketika yield tembus Resistance MA10 akan lebih bijak untuk diterapkan. Sementara yield ID10YT daily chart malah menguji Resistance jk.pendek yang cukup kritikal di sekitar 7.135-7.15 bertepatan dengan posisi Fibonacci retracement 38.2% walau kami meyakini sesungguhnya masih ada potensi kenaikan yield sampai TARGET 7.21-7.25 (sekalian tutup Gap dan FR50). Jika terjadi pullback dari posisi saat ini, maka disarankan untuk watch Support terdekat yaitu: MA50 / 7.08 up to 7.02 sebagai area Buy on Weakness.

Download full report HERE.