Indeks utama Wallstreet menutup pekan lalu di teritori positif setelah melalui perdagangan yang cukup volatile pada Kamis (06/04/23), seiring rilis data ekonomi Initial Jobless Claims keluar di angka 228ribu , yang lebih tinggi dari perkiraan 200ribu, walau masih lebih rendah dari periode sebelumnya 246 ribu. Pada hari libur Good Friday juga diumumkan angka Nonfarm Payrolls (Mar.) sebesar 236ribu (sukses lebih rendah dari forecast maupun previous), walau belum menggeser tingkat Unemployment Rate (Mar.) di level 3.5% (dibanding forecast maupun previous 3.6%). Porsi kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) Rupiah meningkat menjadi IDR 821,19triliun per 5 April 2023. Jumlah tsb terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) sebesar IDR 793triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai IDR 28,18triliun. Hari ini, para pelaku pasar di Indonesia akan menunggu laporan Cadangan Devisa (Mar.) ; sementara para investor Jepang akan menanti data Current Account (Feb.) & Household Confidence (Mar.) mereka.

Corporate News
PLN Lunasi Pokok Obligasi IDR 316 Miliar PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan melunasi pokok obligasi IDR 316,7 miliar. Adapun pembayaran pokok obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 6 Mei 2023. Melansir dari keterenangan resmi perseroan pada keterbukaan informasi, obligasi yang dibayarkan merupakan Obligasi Berkelanjutan III PLN Tahap VII Seri A yang diterbitkan 21 April 2020 lalu. Tenor obligasi yaitu 3 tahun dan bunga tetap 7,92% per tahun. Sekretaris Perusahaan PT PLN Alois Wishnuhardana mengatakan, pembayaran pokok obligasi dialokasikan dari penerimaan penjualan tenaga listrik dari pelanggan. Dalam keterangannya, Alois turut menyampaikan perusahaan akan melunasi pokok surat utang selambat-lambatnya pada tanggal jatuh tempo yaitu 6 Mei 2023. (Katadata)

Domestic Issue
Lelang Surat Utang Negara (SUN) 11 April 2023, Target IDR 25,5 Triliun Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) akan kembali melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa besok, (11/4/2023) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2023. Terdapat tujuh seri yang akan dilelang, yaitu seri SPN03230712 (New Issuance), SPN12240411 (New Issuance), FR0095 (Reopening), FR0096 (Reopening), FR009 (Reopening), FR0097 (Reopening) dan FR0089 (Reopening). Berdasarkan laman resmi DJPPR Kemenkeu, imbal hasil yang ditawarkan bervariatif mulai dari 6,375% hingga 7,125% dengan tenor 5 sampai 28 tahun. Adapun, pemerintah menetapkan target indikatif IDR 17 triliun, sedangkan target maksimalnya IDR 25,5 triliun. (Bisnis)

Recommendation
US10YT akan segera berusaha tembus Resistance MA10 & MA20 pada range yield : 3.412-3.452% , seraya mempertahankan Support yield 3.30-3.27%. ADVISE : Wait & See ; Buy on Break Out, or Buy on Weakness. ID10YT masih terbenam dalam downtrend yield-nya dan hendak menguji Resistance yang cukup berliku penuh Resistance MA pada range yield : 6.776-6.828%. Tidak tertutup kemungkinan juga malah akan uji Support di sekitar 6.65%. ADVISE : Wait & See, or Buy on Weakness.

Download full report HERE.