Indeks utama Wall Street menutup bulan Februari di teritori negatif dengan total penurunan 4.19% untuk Dow Jones, 2.61% untuk S&P500, dan 1.11% untuk Nasdaq ; berkebalikan dengan pasar obligasi yang nyaman di posisi yield Uptrend , terbukti dari yield US Treasury tenor 2 tahun yang paling sensitive terhadap perubahan suku bunga acuan, telah naik 5% selama bulan Februari (merupakan kenaikan terbesar bulanan sejak 1981 , menurut data Refinitiv). Angka US Consumer Confidence jatuh di bawah perkiraan di level 102.9 (vs forecast 108.5 , vs previous 106) menyiratkan konsumen/masyarakat mulai pesimis akan masa depan aktivitas ekonomi ; sementara itu harga perumahan keluarga kecil naik di laju terlambat sejak musim panas 2020. Dari benua Eropa, data Inflasi Perancis (Feb.) masih menunjukkan pertumbuhan 6.2% yoy (0.9% mom) yang mana lebih tinggi dari survey dan bulan sebelumnya. Indeks saham global MSCI All-World juga mengakhiri bulan Februari negatif 3%, menghapus profit cukup besar dari kenaikan 7% sebelumnya di bulan Januari. Bank of America memperingatkan bahwa suku bunga acuan AS bisa bertengger mendekati level 6%. ECB juga dipercaya mempunyai pandangan yang sama , bahwa mereka tidak akan berhenti menaikkan suku bunga sampai cukup yakin tingkat Inflasi Zona Eropa bisa ditekan mendekati 2%. Obligasi negara Jerman tenor 10tahun, benchmark yield untuk wilayah Eropa, flat di level 2.639% ; merupakan level tertinggi sejak Juli 2011.

Dari sentimen dalam negeri, USD/IDR bertahta di posisi tertinggi 1.5bulan pada nilai tukar IDR 15,266/USD ; sedikit lebih rendah dari titik High bulan ini di 15,287. US Dollar Index memang naik 2.76% sepanjang Februari. Namun demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo mengutarakan bahwa belum perlu untuk menaikkan suku bunga acuan secara kenaikan 225bps yang telah dikumpulkan sejak Agustus 2022 itu cukup memadai untuk menekan tingkat Inflasi sampai akhir tahun. Beliau juga mengatakan bahwa bank sentral melakukan sejumlah langkah intervensi dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah. Hari ini pelaku pasar akan memasang mata pada angka Inflasi (Feb.) yang mana di-survey tumbuh 5.44% yoy (vs Januari 5.28%), sementara Inflasi Inti diprediksi berada pada level 3.26% (vs previous 3.27%).

Corporate News
PTPP Rogoh Kas Lunasi Obligasi IDR 460 Miliar yang Bakal Jatuh Tempo Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan perseroan akan melunasi utang Obligasi Berkelanjutan II PT PP (Persero) Tbk Tahap I Tahun 2018 Seri B senilai Rp460 miliar dengan menggunakan kas internal. Bakhtiyar juga menepis adanya kemungkinan refinancing atau perpanjangan utang tersebut. Jika kita mengacu pada laporan keuangan per 30 September 2022, PTPP menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II PT PP (Persero) Tbk Tahap I Tahun 2018 Seri B senilai IDR 460 miliar. Utang tersebut memiliki bunga sebesar 8,50% yang jatuh tempo pada 6 Juli 2023. (Bisnis)

Domestic Issue
Pemerintah Terbitkan Sukuk Ritel SR018 Pada 3 Maret 2023 Pemerintah akan segera menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) ritel atau sukuk ritel seri SR018 pada 3 Maret 2023 mendatang. SR018 T3 memiliki tenor 3 tahun dan kupon 6,25 persen fixed p.a atau per tahun. Seri ini akan jatuh tempo pada 10 Maret 2026 dan dijual dengan harga per unit sebesar IDR 1 juta. Nilai pemesanan minimum untuk SR018 T3 yakni IDR 1 juta dan pemesanan maksimumnya IDR 5 miliar. Sementara itu, untuk seri SR018 T5 akan memiliki tenor selama 5 tahun dan tingkat kupon sebesar 6,40 persen fixed p.a atau per tahun. Seri ini akan jatuh tempo pada 10 Maret 2028. Nilai pemesanan minimum untuk SR018 T5 yakni IDR 1 juta dan pemesanan maksimumnya IDR 10 miliar. DJPPR menyebut tujuan penerbitan Sukuk Ritel seri SR018 adalah membantu membiayai APBN termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri. (Bisnis)

Recommendation
US10YT memang masih bertahan di atas MA10, walau tampak Sideways atau beresiko membentuk formasi Topping. ADVISE : tak ada salahnya gunakan Support MA10 sebagai level Trailing Stop ; kurangi posisi apabila yield tembus ke bawah 3.91 karena diperkirakan yield akan menuju support kedua / MA20 di sekitar 3.82 atau MA50 di level 3.66. SEbaliknya, Average Up apabila yield tembus Resistance 3.98-4.00 dengan TARGET berikut di tahapan : 4.243 / 4.338 / 4.48-4.5.

ID10YT menunjuk ID10YT berhasil mencapai TARGET pertama dari pola (bullish reversal) Inverted Head & Shoulders di posisi yield 6.99, selangkah lagi menuju level psikologis 7.00. RSI pun telah memasuki wilayah Overbought. ADVISE : Sell on Strength ; or at least set your Trailing Stop jika belum mau take profit sekarang secara Uptrend harus diakui masih intact dan kuat. Average Up accordingly ketika ternyata masih mampu menembus Resistance dari level previous High 7.057 ; secara yield ID10YT akan berusaha menuju TARGET dari pattern kedua di sekitar 7.189-7.202.

Download full report HERE.