Indeks utama Wall Street melemah tipis dengan rata2 kurang dari 0.5% pada perdagangan Selasa (28/03/23) sementara yield obligasi negara dan harga Emas melaju naik, dipicu oleh munculnya kembali kekuatiran para investor bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama seiring meredanya stress yang melanda sektor perbankan. Adapun saham2 energi rally didukung oleh naiknya harga minyak global akibat masalah persediaan. Data2 ekonomi AS mengungkapkan Consumer Confidence (Mar.) yang lebih tinggi dari perkiraan 101 dan keluar di angka 104.2 (pun lebih tinggi dari previous period 103.4). Defisit perdagangan ekspor-impor AS alias Goods Trade Balance (Feb.) sedikit meluas (dari forecast & previous )menjadi USD 91.63milyar. Pasar akan lebih memantau angka Initial Jobless Claims rilis esok hari yang diperkirakan naik dari 191ribu menjadi 196ribu. Benchmark yield US Treasury tenor 10tahun merangkak naik walau dengan kenaikan terbatas setelah Treasury Department menyatakan adanya permintaan yang solid untuk lelang obligasi tenor 5tahun , serta para investor cukup optimis bahwa guncangan pada sistem perbankan mampu dikendalikan. Yield obligasi tenor 10tahun naik 2.8bps ke level 3.556% dari 3.528% pada perdagangan hari Senin. Sedangkan tenor 30tahun naik 0.7bps ke tingkat 3.7667% ; dan tenor 2tahun menguat 9.5bps di level 4.0598%.

Sementara itu US Dollar melemah atas sejumlah mata uang major dunia lainnya untuk hari kedua seiring meredanya kekhawatiran atas gagalnya sistem perbankan menggugah minat untuk mata uang yang lebih beresiko. Dollar Index melemah 0.341% , di saat Euro justru naik 0.45% ke level USD1.0845 / EUR; dan Yen Jepang menguat 0.54% di tingkat 130.84 Yen / USD. Posisi nilai tukar Rupiah pun semakin berjaya di angka IDR 15088 / USD. Di sisi lain, harga Emas dunia rebound 0.9% ke level USD 1973.49 / ounce setelah dua sesi pullback sebelumnya didukung oleh melemahnya USD, walaupun yield obligasi naik dan kekuatiran resesi akibat gagalnya sektor perbankan mereda.

Dari dalam negeri, sentimen positif semakin kental berkat komentar Gubernur BI Perry Warjiyo pada seminar ASEAN di Nusa Dua – Bali, bahwa ia melihat pertumbuhan ekonomi lima negara ASEAN bisa mencapai 5.3% di tahun 2022, dan ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Indonesia sendiri diharapkan mampu mencapai angka 4.6-4.7% dan meningkat menjadi 5.6% pada 2024.

Corporate News
BFI Finance Akan Kembali Terbitkan Obligasi Senilai IDR 1,6 Triliun Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) bakal menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap IV Tahun 2023. Target nilainya mencapai IDR 1,6 triliun. Obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia yang menargetkan total dana dihimpun mencapai IDR 6 triliun. Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap III ini akan diterbitkan dalam tiga seri. Jumlah pokok seri A senilai IDR 590 miliar dengan kupon yang ditawarkan 6,1% dan seri B senilai IDR 385 miliar dengan kupon mencapai 7%. Sementara, seri C atau seri terakhir memiliki jumlah pokok senilai IDR 625 miliar dan kupon yang ditawarkan sebesar 7,15%. (Kontan)

Domestic Issue
Hasil Lelang Surat Utang Negara (SUN) IDR 29,33 Triliun Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) melaksanakan lelang 7 seri Surat Utang Negara (SUN) dengan total penawaran yang masuk sebesar IDR 29,33 triliun pada Selasa kemarin, (28/3/2023). Hasil lelang tersebut turun signifikan IDR 23,33 triliun dibanding hasil lelang dua pekan sebelumnya yakni IDR 52,66 triliun. Bahkan, hasil lelang tersebut juga turun dibanding lelang bulan sebelumnya yakni Rp45,97 triliun. Adapun, lelang 7 seri SUN kemarin yaitu seri SPN03230628 (new issuance), SPN12240328 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening). (Bisnis)

Recommendation
US10YT mempertahankan posisi di atas Support MA10, seperti sukses Uji Support pada level yield 3.502%. Besar kemungkinan trend bullish jk.pendek akan kembali bergulir, terlebih ketika US10YT mampu lalui Resistance MA20 & MA50 di level yield 3.664-3.674%. ADVISE : Average Up accordingly. ID10YT masih berusaha menegaskan area Support sekitar MA50 pada yield 6.786-6.75%. Terpantau adanya RSI positive divergence sehingga peluang technical rebound lebih lanjut bisa diantisipasi. Fokus berikut adalah melewati Resistance MA10 & MA20 di range : yield 6.856-6.903%. ADVISE : Average Up accordingly.

Download full report HERE.