Today’s Outlook:
MARKET AS: Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Jumat bahwa ia ingin melihat bank sentral AS mengalihkan kepemilikan lebih banyak ke obligasi negara jangka pendek, dengan demikian membuat imbal hasil US Treasury tenor 2 tahun turun 11 basis poin menjadi 4.54%. Data hari Jumat juga menunjukkan sentimen konsumen secara tak terduga merosot di bulan Februari dan aktivitas manufaktur memburuk masuk lebih jauh ke wilayah kontraksi , mendorong harapan akan penurunan suku bunga lebih awal yang selanjutnya akan menekan imbal hasil Treasury untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor usaha termasuk sektor teknologi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan bahwa PMI manufaktur turun menjadi 47.8 bulan lalu dari 49.1 di bulan Januari, ini adalah bulan ke-16 berturut-turut di mana PMI tetap berada di bawah 50 , alias terbenam di wilayah kontraksi. Survei University of Michigan terhadap konsumen menunjukkan ketiga indikator ekonomi yaitu : sentimen konsumen, kondisi usaha saat ini, dan ekspektasi konsumen nampaknya masih terlihat pesimis dalam 6 bulan ke depan.

MARKET EROPA & ASIA : Angka-angka Eurostat yang dipublikasikan menunjukkan Inflasi di seluruh Zona Euro yang beranggotakan 20 negara turun menjadi 2.6% di bulan Februari dari 2.8% di bulan sebelumnya. Survei pabrik global menunjukkan bahwa output manufaktur terus menurun di Eropa dan Asia.

INSTRUMEN KEUANGAN LAINNYA : Yield OBLIGASI turun tajam termasuk penurunan harian terbesar imbal hasil dua tahun sejak akhir Januari setelah data manufaktur dan saran Waller mengenai perlunya lebih banyak obligasi bertenor lebih pendek. Imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, turun 11.1 basis poin menjadi 4.5354%, dari 4.646% pada hari Kamis. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun 6.6 basis poin menjadi 4.186%, dari 4.252%, sementara imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun turun 4.7 basis poin menjadi 4.3285% dari 4.375% di akhir hari Kamis. Di pasar FOREIGN EXCHANGE, Dollar turun terhadap Euro karena data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan namun menguat terhadap Yen Jepang setelah gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan pada inflasi. Dollar Index, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0.2% pada 103.91, sementara Euro naik 0.28% pada USD 1.0833.

KOMODITAS : Harga MINYAK ditutup lebih tinggi dan membukukan kenaikan mingguan karena para trader menunggu keputusan OPEC+ mengenai kesepakatan pembatasan produksi untuk kuartal kedua sementara mereka mempertimbangkan data ekonomi AS, Eropa, dan China. Minyak mentah US WTI ditutup naik 2.2% pada USD 79.97 per barel dan Brent ditutup pada USD 83.55 per barel, naik 2% pada hari itu. Di sisi lain, EMAS memulai bulan ini dengan catatan positif, dimana harga naik ke level tertinggi 2 bulan karena data ekonomi global yang lemah. Spot Emas naik 1.97% menjadi USD 2,083.41 per troy ons.

Corporate News
Provident Investasi (PALM) Akan Terbitkan Obligasi IDR 1.25 Triliun, Ini Rinciannya PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2024 dengan nilai IDR 1.25 triliun. Melansir keterbukaan informasi BEI, obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok. Sebelumnya, PALM menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 senilai IDR 157.82 miliar. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I ini menawarkan bunga 7.5% dengan frekuensi pembayaran per tiga bulan pada tenor 370 hari. Penawaran umum berkelanjutan (PUB) PALM ini secara keseluruhan memiliki target dana yang dihimpun sebesar IDR 5 triliun. Seluruh nilai pokok obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2024 yang akan dikeluarkan berjumlah sebanyak -banyaknya sebesar IDR 1.25 triliun. Seri A memiliki jumlah pokok sebesar IDR 452 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8% per tahun. Jangka waktu selama 367 hari kalender sejak tanggal emisi. Seri B memiliki jumlah pokok IDR 202.63 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9.75% per tahun. Jangka waktu selama tiga tahun sejak tanggal emisi. Lalu, sisa dari pokok obligasi sebanyak-banyaknya sebesar IDR 595.36 miliar dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). (Kontan)

Domestic Issue
Volatilitas Pasar Tinggi, Imbal Hasil SUN Pekan Ini Diproyeksi Naik Imbal hasil atau yield Surat Utang Negara (SUN) pada pekan ini diperkirakan mengalami sideways dengan kecenderungan meningkat, imbas volatilitas pasar yang masih tinggi. Fixed Income Analyst PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ahmad Nasrudin menjelaskan yield akan sedikit sideways dengan tingkat yang relatif terbatas. Pasar menunggu beberapa rilis data ekonomi, seperti purchasing manager index (PMI) ISM sektor jasa AS, pernyataan Ketua The Fed, pengumuman suku bunga European Central Bank (ECB), non farm payrolls dan tingkat pengangguran AS. Ahmad menyampaikan investor asing diperkirakan kembali melanjutkan aksi beli SUN. Pada Februari lalu, asing melakukan beli sebesar IDR 1.67 triliun, sekaligus mengompensasi aksi jual sebelumnya sebesar IDR 3.03 triliun. “Meski saat ini, asing memiliki porsi yang lebih terbatas yakni sekitar 15%, tetapi aksi jual/beli mereka memengaruhi pasar karena berbarengan dengan sentimen eksternal,” ujar dia. Di sisi lain, kepemilikan asing saat ini sudah relatif kecil dibandingkan beberapa tahun sebelumnya yang menguasai lebih sepertiga kepemilikan surat utang pemerintah di pasar sekunder. Namun, kini kepemilikan asing tinggal 14.56%. (Berita Satu)

Recommendation

ID10YT break out Resistance trendline jk.menengah dan menyeruak ke atas 3 Moving Average, membuka momentum penguatan menuju TARGET : yield 6.75% / 6.95%. ADVISE : BUY ON BREAK / AVERAGE UP accordingly.

Di pihak lain, US10YT malah meneruskan konsolidasi nya di bawah MA10 & MA20, tinggal menggantungkan harapan pada MA50 / yield 4.122% dan ada tugas utk mendobrak Resistance yield 4.26% demi melanjutkan swing naik menuju TARGET yield 4.66%. ADVISE : AVERAGE UP di atas Resistance dari level previous High : yield 4.354%.

Download full report HERE.