Inversi Yield FR0092. SUN Benchmark 20-tahun ini, catatkan yield di level 7,37%, lebih rendah dibanding FR0091 dan FR0093 akhir pekan. Pergerakan yield sepekan, dipengaruhi oleh kenaikan agresif FFR Juni hingga +75 bps. Keputusan the Fed ini, guna membawa inflasi sesuai target 2% YoY. Sebelumnya, kenaikan FFR Mei yang hanya +50 Bps tidak efektif, seiring inflasi kembali tinggi di periode tersebut. Namun, kenaikan FFR yang agresif dapat mendorong AS ke dalam resesi.

Corporate Bonds
BSDE: Fokus Pengembangan Bisnis. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menyisihkan IDR1,35 triliun sebagai laba ditahan dan IDR2 miliar untuk dana cadangan. Dengan begitu, perseroan akan memperkuat struktur permodalan guna mengembangkan proyek-proyek properti unggulan sepanjang 2022.Adapun saat ini, perseroan memiliki persediaan real estate IDR5,73 triliun. (Emiten News)

Domestic Issue
Kemenkeu Ingin Pungut Cukai Plastik. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana memberlakukan cukai plastik dan minuman berpemanis tahun depan, atau akan mengajukan wacana pemungutan ini dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. Adapun pembahasan mengenai cukai ini telah dilakukan sejak lama, dan akan kembali dilanjutkan saat kasus corona mulai melandai. (CNN Indonesia)

Recommendation
BI 7DRRR Juni diproyeksikan tetap 3,50% dalam RDG BI pekan ini, meski depresiasi rupiah menyentuh level 14.800/USD pekan lalu. Penguatan USD seiring dengan wacana kenaikan FFR Juli +75 bps (Cons. 2,25%-2,50%), menjadikan USD instrumen Safe Haven di tengah tren inflasi dan suku bunga tinggi. Sikap Dovish BI ini, kontras dengan bank sentral global yang cenderung Hawkish agresif, seperti SNB dan BoE yang ikut menaikkan suku bunga acuan pekan lalu. NHKSI Research melihat, kenaikan BI 7DRRR baru akan terjadi pada 3Q22, merespon Interest Rate Differential BI dengan the Fed yang menyempit dari 325-350 bps, menjadi 175-200 bps selama 1H22.

Download full report HERE.