-GOVERNMENT BONDS-
Fokus sumber pendanaan pada tenor menengah dan panjang, membuat pemerintah tidak memenangkan sama sekali tenor pendek pada lelang Sukuk kemarin. Ekspektasi yield tertinggi PBS027 dan PBS017 masing-masing hingga 5,29% dan 6,00%, atau lebih tinggi 70 bps dan 60 bps dari yield rerata tertimbang lelang Sukuk sebelumnya. Upaya menekan cost of fund ini, membuat pemerintah kembali menawarkan lelang tambahan (green shoe option) Sukuk pada Rabu (24/02). Pemerintah kembali menawarkan PBS029, PBS004, dan PBS028 hari ini, dengan yield rerata tertimbang masing-masing di level 6,60%, 6,52%, dan 7,12%. Sebagai catatan, nilai nominal Sukuk yang dimenangkan dalam lelang hanya senilai kurang dari IDR 5 triliun, atau berada di bawah target indikatif IDR 12 triliun. Dalam proses lelang tersebut, penawaran masuk kembali turun yaitu senilai IDR 24,2 triliun. Nilai ini lebih rendah dari lelang Sukuk sebelumnya senilai IDR IDR 26,1 triliun.

-CORPORATE BONDS-
PNM dan Pupuk Indonesia Segera Tawarkan Obligasi IDR 3,4 Triliun. Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pupuk Indonesia (Persero) berencana menerbitkan obligasi sebesar IDR 3,41 triliun. PNM berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap V Tahun 2021 sebesar IDR 666,2 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan III PNM dengan target dana IDR 6 triliun. Obligasi ini diterbitkan dalam tiga seri, yaitu: Seri A senilai IDR 168 miliar, tingkat bunga 6,25% dan tenor 370 hari. Sementara Seri B IDR 159 miliar, tingkat bunga 7,25% dan tenor 3-tahun. Sedangkan Seri C IDR 339,2 miliar, tingkat bunga 8,25% dan tenor 5-tahun. Selain PNM, Pupuk Indonesia (Persero) akan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II tahap II senilai IDR 2,75 triliun akan terlaksana pada Maret 2021. Obligasi ini terdiri dari tiga seri, yaitu Seri A senilai IDR 350 miliar, tingkat bunga 5,6% dan tenor 3-tahun. Kemudian, Seri B IDR 1,6 triliun, tingkat bunga 6,2% dan tenor 5-tahun. Selanjutnya, Seri C IDR 800 miliar, tingkat bunga 7,2% dan tenor 7-tahun. Fitch Ratings telah menyematkan peringkat AAA untuk penerbitan obligasi Pupuk Indonesia. Obligasi ini bagian dari obligasi berkelanjutan II yang memiliki total plafon hingga IDR 8 triliun. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Pagu Anggaran PEN 2021 Kembali Naik. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mematok pagu anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 sebesar IDR 699,43 triliun. Dalam waktu hampir dua pekan, pagu anggaran PEN naik 11,38% dari pagu per 9 Februari 2021 lalu yang sebesar IDR 627,96 triliun. Anggaran tersebut juga melonjak IDR 295,4 trilun dari pagu PEN yang pertama kali disampaikan oleh pemerintah di awal tahun 2021 yakni IDR 403,9 triliun. Angka tersebut pun naik 20,63% dari realisasi anggaran PEN tahun lalu sebesar IDR 579,8 triliun. Kenaikan anggaran PEN merupakan langkah untuk mendorong efektivitas pemulihan ekonomi nasional yang diharapkan berbagai pencairan program PEN terakselerasi di 1Q20. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Aksi Beli Selektif di Tengah Kenaikan Yield UST. Sebagian pelaku pasar mulai melunak dan menyikapi sentimen penurunan suku bunga BI 7-DRRR. Di lain sisi, investor tetap mencermati pidato the Fed mengenai suku bunga acuan dan inflasi. Testimoni the Fed ini menarik, sebab terjadi di tengah kenaikan yield UST ke level tertingginya dalam 1 tahun terakhir. Kemarin, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup bervariasi, dengan FR0086 dan FR0088 masih diperdagangkan di level harga discount. Sementara, FR0087 sempat menyentuh level par, di tengah fokus investor pada perkembangan pandemi dan pemulihan ekonomi dunia. Dalam jangka pendek, investor dapat kembali mencermati FR0086, FR0087, dan FR0088.