Today’s Outlook:
Federal Reserve akhirnya mengumumkan untuk menahan Fed Fund Rate tetap di level 5% – 5.25% namun pada saat yang sama juga memberi sinyal hawkish bahwa suku bunga acuan tersebut masih bisa naik lagi 50 bps (atau dua kali lagi) sampai akhir tahun, menuju range 5.5% – 5.75%. Sebelum keputusan FOMC Meeting tersebut, telah dirilis data PPI (Mei) pada level 1.1% yoy dan -0.3% mom, yang mana ternyata drop di bawah ekspektasi 1.5% dan -0.1%. Para pelaku pasar sekarang melihat 63% kemungkinan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada bulan Juli, naik dari probabilitas 60% sebelumnya, seperti dikutip dari CME FedWatch Tool. Sektor Energy anjlok lebih dari 1% setelah harga minyak dunia tertekan akibat kekhawatiran bahwa prospek naik suku bunga acuan akan kembali mengguncang pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar. Yield obligasi negara ditutup pada titik tertinggi perdagangan kemarin sebagai refleksi outlook hawkish dari The Fed.

Dari belahan dunia lainnya, Inggris melaporkan GDP (Apr.) di angka 0.5% yoy, kurang bisa memenuhi ekspektasi 0.6% walaupun nyata telah berhasil naik dari bulan sebelumnya di level 0.3%. Adapun secara bulanan pertumbuhan ekonomi Inggris berhasil mengalahkan posisi bulan lalu di -0.3% menjadi 0.2% pada April. Industrial Production & Manufacturing Production (Apr.) Inggris masih terseok-seok di teritori negatif, menghasilkan defisit Trade Balance sebesar GBP 15 milyar (lebih rendah dari forecast & previous period). Hari ini akan dipantau angka Industrial Production (Mei) dari China yang cukup pegang peranan terkaitan perbaikan ekonomi global. Indonesia dan Zona Eropa juga akan merilis data Trade Balance di mana Indonesia diprediksi akan keluar di angka USD 3 milyar untuk bulan Mei (lebih rendah dari bulan sebelumnya USD 3.94 milyar); dan Euro Zone pada angka EUR 21.5 milyar (juga lebih rendah dari bulan sebelumnya EUR 25.6 milyar). Malam harinya para pelaku pasar akan memantau keputusan ECB yang sedianya bersiap untuk menaikkan suku bunga ke tingkat 4% (dari posisi saat ini 3.75%); sedangkan AS akan melaporkan segudang data ekonomi yaitu: Core Retail Sales (Mei), Initial Jobless Claims mingguan, Philadephia Fed Manufacutirng Index (Juni), Retail Sales (Mei); serta Industrial & Manufacturing Production (Mei).

Corporate News
Penawaran Mandiri Tunas Finance Terbitkan Obligasi Berkelanjutan, Bidik Dana IDR 1T Berkupon 6,95% Anak usaha PT Bank Mandiri (Persero), PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menerbitkan surat utang atau obligasi berkelanjutan VI tahap I tahun 2023. Pada tahap pertama, perseroan membidik dana terhimpun dari obligasi  sebesar IDR 1 triliun dari total target penawaran keseluruhan sebesar IDR 5 triliun. Direktur Utama Mandiri Tunas Finance Pinohadi G. Sumadi menyampaikan, obligasi tahap I 2023 sudah dilakukan sejak 9 Juni 2023, dalam upaya peningkatan pembiayaan. Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance terdiri dari dua seri dengan tenor yang berbeda. Seri A dengan tenor 3 tahun menawarkan tingkat bunga dengan kisaran 5,8- 6,6%, sedangkan seri B dengan tenor 5 tahun menawarkan tingkat bunga dengan kisaran 6,10 – 6,95%. (Tribun News)

Domestic Issue
Investor Domestik Dominan, Potensi Masyarakat Berinvestasi di Obligasi Masih Tinggi Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor surat berharga negara mencapai 887.801 orang. Jumlah cuma 8,1% dibandingkan investor pasar modal yang sudah mencapai 10,8 juta. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan menyatakan, dari data tersebut, potensi masyarakat untuk berinvestasi melalui pembelian surat berharga negara (SBN) masih sangat besar. Sayang, masih banyak masyarakat belum mengenal instrumen investasi tersebut. ”Bisa saja selama ini masyarakat masih nyaman di deposito dengan bunga 2% sampai 3% Padahal, yield SBN jauh lebih besar,” katanya, belum lama ini.Direktur Global Markets UOB Indonesia, Sonny Samuel menjelaskan, investor domestik mendominasi instrumen investasi obligasi. Lima tahun lalu, dengan porsi pendanaan dari investor asing mencapai 30%, kini tinggal 15%. (Kontan)

Recommendation
US10YT tampaknya akan lakukan usaha penembusan Resistance yield 3.835% – 3.854% seiring outlook FFR ke depannya. Dengan demikian baru akan membuka jalan US10YT menuju TARGET yield 3.968% – 4%. ADVISE: Wait & See; Average Up accordingly. ID10YT masih betah bergerak dalam trend turun, di mana MA10 & MA20 serta upper channel (downtrend) masih berperan sebagai Resistance terdekat, di kisaran yield: 6.36% – 6.39%. ADVISE: Hold; Wait & See.

Download full report HERE.