Inflasi Februari 2019
Pada Februari 2019 Indonesia mencatatkan deflasi 0,08% m-m, cukup jauh menurun dari inflasi 0,32% m-m pada Januari. Berdasarkan perkembangan terkini, secara kumulatif, hingga Februari 2019 inflasi mencapai 0,24% YTD. Sementara itu, secara tahunan, inflasi Februari 2019 tercatat 2,57%, lebih rendah dibandingkan inflasi 2,82% pada Januari. Inflasi tahunan Februari merupakan yang terendah sejak November 2009.

 

Koreksi Bahan Pangan Cukup Tinggi
Deflasi Februari terutama bersumber dari kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi 1,11% m-m, cukup dalam dibandingkan inflasi Januari 0,92% m-m. Deflasi Februari sesuai dengan pola musiman tetapi lebih dalam daripada rerata deflasi Februari sejak 2015, ketika deflasi kelompok bahan makan mencapai 1,47% m-m. Koreksi harga pangan pada Februari merupakan lanjutan dari koreksi harga pangan Januari. Komoditas yang memberi andil dalam deflasi antara lain daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, ikan segar, wortel, dan jeruk. Kendati demikian, beberapa komoditas pangan, seperti beras, mie kering instan, serta bawang putih pun memberikan andil dalam inflasi.

Deflasi kelompok bahan makanan pada Februari 2019 juga ditandai oleh deflasi komponen volatile. Hal ini mencerminkan harga pangan di Indonesia cenderung bergejolak. Deflasi komponen volatile tercatat sebesar 1,30% m-m pada Februari 2019, lebih dalam daripada inflasi 0,97 % m-m pada Januari.

Di sisi lain, deflasi juga bersumber dari komponen energi, mencatatkan deflasi sebesar 0,28% m-m. Hal tersebut terjadi karena harga beberapa komoditas Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi, yaitu Pertamax dan Pertamax Turbo, menurun pada 10 Februari 2019 .

Download laporan lengkapnya di SINI.