Today’s Outlook:
MARKET US: Data ekonomi yang menyebutkan Initial Jobless Claims, Durable Goods Order, dan sentimen konsumen dari Univ. of Michigan pada intinya memandang ekonomi memang sedikit melemah namun masih tetap cukup kuat untuk menghindari resesi.

Setelah sempat menyentuh level terendah dalam 2 bulan terakhir, yield obligasi AS berakhir bervariasi pada hari ini, dengan yield obligasi AS bertenor 2 tahun naik 17 basis poin ke level 4,9%, sementara yield obligasi AS bertenor 10 tahun turun 5 bps ke level 4,409% menyusul data ekonomi yang beragam.

KOMODITAS: Harga Minyak mentah melemah hampir 1% setelah ada tanda-tanda baru peningkatan pasokan. OPEC+ menunda pertemuan yang dijadwalkan 26 Nov menjadi 30 November di tengah perdebatan untuk menyepakati tingkat produksi sehingga memicu ketidakpastian mengenai potensi pemangkasan produksi. Salah satu katalis lain yang menekan harga Minyak adalah laporan persediaan Minyak mentah mingguan AS yang ternyata jauh lebih besar dari perkiraan. Energy Information Administration (EIA) merilis perubahan mingguan atas Minyak komersial yang diproduksi perusahaan2 AS. Untuk pekan terakhir yang didata ternyata ada penambahan Minyak baru sebanyak 8.7 juta barrel akibat tingginya Impor, jauh di atas estimasi 1.16 juta barrel dan juga lebih dari dua kali posisi minggu sebelumnya 3.6 juta barrel. Di sisi lain, US Dollar rebound dari level terendah 2,5 bulan setelah data ekonomi menunjukkan klaim pengangguran yang lebih rendah dari ekspektasi. Menguatnya US Dollar menyurutkan permintaan dari negara pembeli non-AS. Para analis memperkirakan, dalam usahanya mendukung harga Minyak mentah, OPEC+ tidak hanya perlu memperpanjang periode pemangkasan produksi, serta sekaligus menambah jumlah pemotongan produksinya.

MARKET EROPA & ASIA : Consumer Confidence Euro zone kemarin dirilis lebih baik dari perkiraan walaupun in overall masih berada di wilayah pessimistic. Sejumlah laporan PMI akan diumumkan hari ini dari France, Germany, Euro zone, dan Inggris. Para investor / trader Indonesia akan lebih fokus kepada katalis domestik penting hari ini yaitu Keputusan RDG BI mengenai suku bunga yang diperkirakan ditahan tetap di level 6.0%.

Corporate News
Fitch Turunkan Rating Perusahaan dan Obligasi APLN ke C Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menurunkan peringkat perusahaan dan surat utang PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Fitch menurunkan peringkat APLN dari CCC- ke C. Melansir keterbukaan informasi, Rabu (22/11), Peringkat ini berlaku untuk surat utang APLN, yaitu obligasi global senilai USD 132 juta dengan tingkat bunga 5.95% yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2024. Sekretaris Perusahaan APLN F. Justini Omas mengatakan, APLN menerbitkan Obligasi Senior melalui APL Realty Holding Pte Ltd (APL Realty), entitas anak yang seluruh saham dimiliki Agung Podomoro dan didirikan di Singapura. (Kontan)

Domestic Issue
Penawaran Masuk Capai IDR 18.59 Triliun pada Lelang Sukuk, Selasa (21/11) Pemerintah telah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa kemarin (21/11). Terdapat enam seri yang ditawarkan pada lelang sukuk tersebut yakni SPNS07052024, PBS036, PBS003, PBSG001, PBS037, serta PBS033 melalui sistem lelang Bank Indonesia. Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran masuk pada lelang sukuk kali ini sebesar IDR 18.59 triliun. Dari total penawaran masuk, pemerintah memenangkan penawaran sebesar IDR 9.73 triliun. Total penawaran masuk pada lelang sukuk tanggal 21 November 2023 ini lebih tinggi dibandingkan angka penawaran pada lelang sukuk dua pekan lalu yang sebesar IDR 15.87 triliun. Nominal lelang yang dimenangkan pun lebih tinggi dibandingkan IDR 2.24 triliun. Adapun dari keenam seri SBSN yang ditawarkan, PBS036 merupakan seri yang paling laris diburu dengan total penawaran masuk tertinggi. Seri PBS036 juga mencatatkan nominal penawaran tertinggi yang dimenangkan oleh pemerintah. (Kontan)

Recommendation
US10YT limited downside potential , sedikit lagi mencapai target bottom pada yield 4.309% ; Hasil dari pola PARALLEL CHANNEL uptrend yang telah patah. ; Walau saat ini bertahan lebih tinggi dari Support level previous Low: yield 4.381%. Nearest Resistance : MA10 atau yield 4.485%. ADVISE : HOLD.

ID10YT ada sedikit reaksi rebound pada Support dari level previous Low pada yield 6.646% ; Namun masih agak jauh dari Resistance terdekat yaitu MA10 di yield 6.749% untuk menentukan apakah trend turun ini sudah bisa diatasi. Program turun ke target bottom yield 6.465 masih intact. ADVISE : Kurangi posisi.

Download full report HERE.