-GOVERNMENT BONDS-
Harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup mixed di tengah respon pasar pada data pertumbuhan ekonomi China yang tumbuh 2,3% YoY pada 2020. Ini adalah tingkat pertumbuhan tahunan paling lambat dalam beberapa dekade. Di sisi lain, ekspansi ini mengalahkan proyeksi International Monetary Fund yang memperkirakan ekonomi China akan tumbuh 1,9% tahun 2020. Hal ini membuat tekanan pada bursa Asia Pasifik hingga ke bursa Eropa, karena kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi dunia akan berlangsung lama. Kondisi ini juga membuat risk appetite para investor pun menurun, dan kembali minati SUN yang dinilai minim risiko.

-CORPORATE BONDS-
PNM Terbitkan Sukuk IDR 712 Miliar. Permodalan Nasional Madani (PNM) berencana menerbitkan Sukuk Mudharabah IV Tahun 2020 Seri A senilai IDR 712 miliar. Penerbitan sukuk ini bertujuan untuk mendukung ekspansi perseroan. Sukuk ini memiliki tenor 3-tahun dengan frekuensi pembayaran bagi hasil setiap tiga bulanan. Pembayaran bagi hasil pertama pada 19 April 2021 dan jatuh tempo pada 19 April 2024. Kemudian, distribusi secara elektronik dilakukan pada 19 Januari 2021. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Sri Mulyani akan pangkas IDR 58 triliun anggaran belanja K/L. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memangkas belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar IDR 58 triliun untuk tahun anggaran 2021. Salah satu tujuannya yakni sebagai pembiayaan vaksin dan vaksinasi virus corona. Kebijakan tersebut menindaklanjuti mekanisme realokasi dan refocusing belanja K/L tahun ini sebagaimana dalam Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor S-30/MK/02/2021. Imbauan ini dikeluarkan pada awal Januari 2021 dengan tenggat waktu penyampaian realokasi dan refocusing 19 Januari 2021. Dus anggaran belanja K/L tahun ini turun 5,6% dari sebelumnya IDR 1.032 triliun menjadi IDR 974 triliun. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Apresiasi Rupiah Topang Lelang SUN. Selain seri benchmark, hari ini investor dapat mencermati FR0089. Kelima seri tersebut akan ditawarkan kembali pada lelang SUN Selasa (19/01) hari ini. Adapun apresiasi rupiah menjadi sentimen positif dalam lelang kali ini. Di sisi lain, lelang ini juga di tengah penantian pengumuman tingkat suku bunga acuan BI 7-DRRR periode Januari, yang di proyeksikan tetap bertahan di level 3,75%. Proyeksi ini mempertimbangkan inflasi yang tetap rendah, terjaganya stabilitas eksternal, dan sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi domestik.