Today’s Outlook:

MARKET AS: Ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada kuartal keempat, dengan data yang dirilis Kamis pagi menunjukkan produk domestik bruto (PDB) meningkat 3.4% pada tingkat tahunan di kuartal keempat, direvisi naik dari 3.2% yang dilaporkan sebelumnya. Revisi tersebut mencerminkan peningkatan dalam belanja konsumen, investasi tetap nonresidensial, dan belanja pemerintah negara bagian dan lokal, yang semuanya didukung oleh pasar tenaga kerja yang resilien. Laporan lainnya menunjukkan Initial Jobless Claims turun 2.000 menjadi 210.000 pada pekan yang berakhir 23 Maret. Sementara itu pejabat The Fed mengatakan bahwa walau bank sentral pada akhirnya akan memangkas suku bunga tahun ini, ia menambahkan bahwa ketahanan ekonomi AS saat ini memberikan ruang yang cukup besar bagi The Fed untuk pertahankan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama. Hal ini diamini oleh angka PCE PRICE index (Feb) yang muncul ketika kebanyakan market libur Paskah / Good Friday, memberi indikasi yang bervariasi di mana secara tahunan masih agak memanas di level 2.5% yoy (naik dari bulan sebelumnya 2.4%), walau secara Inflasi Inti PCE justru tampak melemah ke 2.8% yoy di bulan Feb, dari 2.9% di bulan Jan. Indikator ekonomi juga mendata Personal Spending (Feb) meningkat signifikan 0.8% mom , lebih tinggi dari estimasi dan bulan sebelumnya.

Dari benua ASIA, terdata pertumbuhan Industrial Production yang lebih kuat di bulan Feb di Korea Selatan, secara sektor tersebut bertumbuh 3.1% mom dari posisi negatif -1.5% bulan sebelumnya. Sementara Tokyo masih mencatat Inflasi di sana yang cenderung melemah, malah Tingkat Pengangguran meningkat jadi 2.6% dari 2.4% walau Industrial Production berusaha untuk keluar dari zona negatif walau masih lebih lemah dari ekspektasi. Retail Sales JEPANG ada perbaikan ke level 4.6% di bulan Feb , lebih tinggi dari perkiraan 2.8%. Hari ini masih ada serangkaian data ekonomi dari Jepang terkait industri manufaktur, serta angka Trade Balance dari KOREA SELATAN dan yang lebih penting adalah perhatikan pertumbuhan Ekspor – Impor mereka.

Corporate News
Pefindo Sebut PTPP Akan Lunasi Obligasi IDR 1.25 T, Ini Sumber Dananya PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyamoaikan bahwa PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) memiliki Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2021 Tahap I Seri A senilai IDR 850 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahun 2021 Tahap I Seri A senilai IDR 400 miliar yang akan jatuh tempo pada 2 Juli 2024. Pefindo dalam rilisnya Jumat (29/3) menyampaikan bahwa PTPP akan melunasi obligasi dan sukuk jatuh tempo tersebut menggunakan dana hasil aksi korporasi. Peringkat PTPP adalah idA dengan prospek stabil, sementara obligasi dan sukuk yang akan jatuh tempo masing-masing diperingkat idA dan idA(sy), yang terakhir ditetapkan pada 13 Maret 2024. (Emiten News)

Domestic Issue
Pemerintah Akan Terbitkan ST012 pada April 2024, Imbal Hasilnya Diprediksi Sekitar 6% Masa penawaran sukuk ritel seri SR020 telah ditutup pada Rabu (27/3). Setelah SR020, pemerintah rencananya akan menerbitkan seri terbaru Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Sukuk Tabungan seri ST012 pada 26 April – 29 Mei 2024. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Dwi Irianti Hadiningdyah memperkirakan, ST012 akan mendapat animo yang cukup tinggi dari investor ritel domestik, karena meskipun bersifat non tradable (tidak dapat diperdagangkan di luar negeri) namun memiliki fitur spesial berupa kupon floating with floor. Sementara dalam menentukan imbal hasil ST012, Dwi mengatakan bahwa seperti biasanya pemerintah akan mempertimbangkan market condition teraktual dan menyesuaikan dengan strategi pengelolaan pembiayaan pemerintah. Namun demikian, Dwi mengatakan, pihaknya belum bisa menentukan besaran dari Imbal hasil ST012 tersebut. Akan tetapi menurutnya, sepanjang Bank Indonesia (BI) rate masih tetap berada di 6%, maka kemungkinan imbal hasilnya sama dengan besaran SR020 yaitu 6.3% “Tetapi jika BI rate tersebut turun, kemungkinan imbal hasil dari ST012 hanya sekitar 6%,” kata dia. (Kontan)

Recommendation

US10YT menyikapi PCE PRICE INDEX yang terbukti dalam trend melandai, oleh karena itu yield obligasi kehilangan alasan untuk rebound, walaupun mendekati area Support lower channel dari pola Uptrend-nya, di sekitar yield 4.18%. Sementara Resistance ke atas setidaknya ada 3 tumpuk Moving Average dari 4.2% sampai 4.223%. ADVISE : WAIT & SEE ; BUY ON BREAK.

ID10YT pun turut berbalik turun mendekati area Resistance yield 6.75% ; most likely akan kembali uji Support terdekat : MA10 di sekitar yield 6.67%. ADVISE : WAIT & SEE ; antisipasi technical rebound = BUY ON WEAKNESS.

Download full report HERE.