Today’s Outlook:
Dow Jones dkk tidak banyak bergerak pada perdagangan Kamis (03/08/23) yang choppy alias bervolatilitas tinggi, seiring melonjaknya yield US Treasury ke level tertinggi sejak November 2022 dipicu oleh sentimen menjelang rilis data ketenagakerjaan pada hari Jumat. Yield benchmark Treasury AS tenor 10-tahun naik setinggi tingginya 4.198%, melanjutkan kenaikan dari hari sebelumnya setelah Fitch menurunkan peringkat kredit AS. Pada perdagangan sore hari, imbal hasil tenor 10 tahun ditutup turun di 4.183%. Departemen Tenaga Kerja melaporkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat sedikit minggu lalu, sementara PHK turun ke level terendah 11 bulan di bulan Juli karena kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat. Initial Jobless Claims keluar di angka 227 ribu sesuai ekspektasi, lebih tinggi sedikit dari 221 ribu di minggu sebelumnya. Di sisi lain, Nonfarm Productivity kuartal 2 / 2023 naik lebih tinggi dari ekspektasi 2% menjadi 3.7% qoq, jauh membaik dari -1.2% di kuartal sebelumnya. Unit Labor Costs 2Q23 melambat jadi 1.6% qoq, lebih rendah dari estimasi maupun kuartal sebelumnya. Dua pembacaan ini menunjukkan produktivitas pekerja AS meningkat tajam pada kuartal kedua, sementara biaya tenaga kerja melambat ; dengan demikian memicu optimisme lebih lanjut bahwa menjinaknya inflasi yang terlihat baru-baru ini kemungkinan akan berlanjut. Berikutnya, AS melaporkan S&P Global Composite PMI (Juli) melemah di jalur ekspansifnya menjadi 52 (sesuai forecast) dibanding 53.2 di bulan Juni. Adapun Factory Orders (Juni) mengalami peningkatan 2.3% yoy (di atas ekspektasi 2.2%) dan jauh lebih baik dari posisi 0.4% bulan Mei. Satu lagi ukuran PMI yang diperhatikan adalah ISM Non-Manufacturing PMI yang juga menjelaskan kondisi melambat walau masih di jalur ekspansi, karena di bulan Juli dilaporkan berada di tingkat 52.7, lebih rendah dari 53.9 bulan sebelumnya. Namun di satu sisi, ISM Non-Manufacutirng Prices (Juli) malah meningkat ke level 56.8, dibanding 54.1 bulan Juni ; berarti para pengusaha membayar harga lebih tinggi untuk Input seiring terus meningkatnya permintaan. Melihat hal ini, Presiden Federal Reserve Richmond Thomas Barkin khawatir inflasi AS masih tetap terlalu tinggi, meskipun pembacaan baru-baru ini menunjukkan tekanan harga sudah semakin berkurang.

Dari benua Asia, Korea Selatan melaporkan Cadangan Devisa (Juli) di angka USD421.8 miliar, tak banyak berubah dari bulan sebelumnya di angka USD421.45 miliar. Sementara Jepang mendata Foreign Bonds Buying dan Foreign Investment in Japanese Stocks yang jauh meningkat dari minggu sebelumnya, menandakan minat asing terhadap instrumen keuangan Jepang terlihat meningkat signifikan ; walau di satu sisi PMI sektor Jasa Jepang untuk bulan Juli terlihat sedikit melambat di jalur ekspansi. Bicara mengenai PMI juga, China melaporkan Caixin Services PMI (Juli) yang semakin ekspansif di angka 54.1 (lebih tinggi dari ekspektasi & bulan sebelumnya).

Sedangkan dari benua Eropa, Jerman laporkan Trade Balance (Juni) berhasil catatakan surplus di angka EUR18.7 miliar, berhasil ungguli bulan Mei di angka EUR14.6 miliar karena Impor mereka turun lebih jauh daripada Ekspor yang tak bergerak di level 0.1%. Sorotan PMI di benua Eropa masih menempatkan Zona Euro di jalur kontraksi secara S&P Global Composite PMI (Juli) masih berkubang di angka 48.6, belum juga berhasil beranjak ke area batas 50. Melambatnya Inflasi semakin dirasakan juga di level produsen secara PPI (Juni) Zona Euro berada di level deflasi -3.4% yoy, dan -0.4% mom. Semuanya menjelaskan penurunan aktivitas bisnis Zona Euro lebih buruk dari yang diperkirakan pada bulan Juli karena penurunan manufaktur disertai dengan perlambatan pertumbuhan lebih lanjut di industri jasa dominan di blok tersebut. Adapun Bank of England baru saja menaikkan suku bunga 25 bps (sesuai ekspektasi) ke level 5.25%, merupakan kenaikan ke-14 kalinya, dan memberi peringatan bahwa biaya pinjaman sepertinya masih akan tinggi untuk beberapa waktu lamanya. Hari ini para pelaku pasar akan kembali pantau sederet data ekonomi penting yaitu : German Factory Orders (Juni), S&P Global UK Construction PMI (Juli), Retail Sales Zona Euro (Juni), Average Hourly Earnings (Juli). Tak lupa dua yang terpenting adalah US Nonfarm Payrolls (Juli) yang diramal melunak ke angka 200 ribu dari 209 ribu di bulan sebelumnya, serta posisi Unemployment Rate (Juli) yang diperkirakan masih tetap sama dengan bulan Juni pada level 3.6%.

Corporate News
Penuhi Modal, BJBR Segera Rilis Obligasi IDR 1 T Perkuat modal inti, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) umumkan rencana penerbitan perpetual bond dengan nilai emisi berkisar di IDR 1-1.5 triliun. Rencana penerbitan akan dilakukan antara Agustus hingga September. Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Yuddy Renaldi mengatakan, dana hasil dari obligasi itu akan digunakan oleh perseroan untuk pemenuhan permodalan bank tier 1. Untuk diketahui, sebelumnya perseroan berniat untuk memenuhi permodalan tersebut dengan melakukan right issue beberapa waktu lalu, tetapi urung dilakukan. (Berita Satu)

Domestic Issue
Wagub Jabar Kaji Peluang Penerbitan Obligasi Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat angkat bicara soal peluang penerbitan obligasi daerah sebagai salah satu alternatif pembiayaan pembangunan. Terkait hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menuturkan pihaknya masih mengkaji soal penerbitan obligasi tersebut. Ini mengingat, masih perlunya sosialisasi kepada masyarakat terkait obligasi daerah. “Itu semuanya tergantung situasi dan kondisi, yang jelas namanya anggaran APBD itu pasti menarik semuanya karena tidak akan rugi kan. Tapi mungkin ini harus memilih dan memilah, mungkin masih ada peluang-peluang lain yang hari ini dianggap masih menggiurkan,” kata Uu saat ditemui di BEI, Kamis (3/8/2023). Namun, ia meyakini jika masyarakat sudah mengetahui tentang obligasi daerah pasti mereka akan semangat. (Liputan6)

Recommendation
Uptrend US10YT sedikit lagi mencapai TARGET upper channel (uptrend) di kisaran yield 4.243%. Menilai RSI slightly negative divergence ketika membuat level new High, maka our best ADVISE : siap-siap Sell on Strength di area Resistance. ID10YT belum lolos dari Resistance MA50, menempatkan yield 6.30% sebagai Resistance terdekat saat ini. Jadi basically masih Sideways seraya menjaga MA10 sebagai Support terdekat di level 6.26%. ADVISE : Average Up accordingly. TARGET : yield 6.384%.

Download full report HERE.