Today’s Outlook:
Dow Jones dkk serentak ditutup di teritori hijau pada perdagangan Jumat (08/09/23) namun tidak cukup untuk mencegah penurunan secara mingguan, secara yield US Treasury menanjak naik seiring bertumbuhnya kekhawatiran bahwa The Fed harus pertahankan suku bunga tinggi untuk beberapa lama waktunya. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun di posisi stabil, dan kenaikan imbal hasil Treasury AS bertenor 2 tahun pada hari Jumat tampaknya memberikan tekanan pada saham. David Lefkowitz, kepala Ekuitas AS di UBS Global Wealth Management, mencatat investor semakin khawatir terhadap berlanjutnya kenaikan suku bunga sejak awal Agustus.Sektor Energi memimpin penguatan di pasar saham, dengan naik 1% secara harga minyak mentah dunia lanjutkan bullish diterpa rencana perpanjangan periode pemangkasan produksi oleh Saudi Arabia & Russia sampai akhir tahun.

China merilis angka Inflasi (Agus.) mereka pada akhir pekan lalu di mana CPI berhasil tumbuh 0.1% yoy, keluar dari wilayah deflasi -0.3% di bulan sebelumnya. Kenaikan harga konsumen secara bulanan juga mampu sesuai estimasi 0.3% mom, menguat sedikit dari bulan Juli di 0.2%. Namun PPI (Agus.) masih berkubang di wilayah negatif -3.0% yoy walau deflasi ini telah melambat dari -4.4% di bulan sebelumnya. Masih dari benua Asia, Jepang laporkan sejumlah data ekonomi penting salah satunya adalah GDP kuartal 2 / 2023 di mana muncul pada tingkat 4.8% yoy, di bawah ekspektasi 6.0% walau sudah jelas lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 3.2%.

Sedangkan dari benua Eropa, Jerman sukseskan landaikan Inflasi mereka di bulan Agustus ke tingkat 6.1% yoy, turun sedikit dari 6.2% bulan Juli.

Corporate News
Emiten Batu Bara Hary Tanoe (IATA) Terbitkan Obligasi IDR 750 M Emiten investasi bidang energi Grup MNC PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) akan melaksanakan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I MNC Energy Investments Tahap I Tahun 2023 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar IDR 500 miliar. Selain itu, Perseroan juga akan menerbitkan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I MNC Energy Investments Tahap I Tahun 2023 dengan jumlah dana modal investasi sebanyak-banyaknya sebesar IDR 250 miliar. (CNBC Indonesia)

Domestic Issue
Dana Penerbitan Obligasi dan Sukuk di BEI Tembus IDR 86.1 Triliun PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dana yang dihimpun dari penerbitan efek bersifat utang (EBUS) baik obligasi dan sukuk mencapai IDR 86.1 triliun. Angka per Jumat (8/9) ini meningkat dari beberapa pekan terakhir. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan raihan dana tersebut datang dari 50 penerbit. “Hingga saat ini telah diterbitkan 75 emisi dari 50 penerbit Efek Bersifat Utang (EBUS) dengan dana yang dihimpun sebesar IDR 86.1 triliun,” kata Nyoman kepada wartawan pasar modal, dikutip Minggu (10/9/2023). Tak berhenti di situ, aktivitas pencarian modal melalui surat utang masih terus berjalan. Nyoman menambahkan saat ini bursa telah kedatangan 10 penerbit yang siap mencatatkan instrumen tersebut. Dari jumlah yang masuk dalam pipeline tersebut, sedikitnya ada 15 emisi surat utang. (IDX Channel)

Recommendation
US10YT Uptrend masih intact dan kembali melaju di atas Support MA20 & MA10 dan sepertinya berusaha tembus level previous High yield 4.308% dengan solid. Jika itu mampu terjadi, maka terbuka jalan menuju TARGET yield dari level previous High 4.366% ; atau bahkan upper channel di sekitar 4.530% ADVISE : AVERAGE UP accordingly.

ID10YT lanjutkan pendakian & berpotensi mengarah ke Resistance dari level previous High sekitar yield 6.70% – 6.748% dalam rangka bullish jangka pendek ini. Apabila level tersebut mampu ditembus maka terbuka jalan bagi ID10YT lanjutkan kenaikan yield sampai ke level psikologis yield 7.0% ; up to TARGET dari pattern di bilangan 7.057% – 7.085%. ADVISE : AVERAGE UP accordingly.

Download full report HERE.