Today’s Outlook:
Data Inflasi AS (May) dirilis melandai ke level terendah dalam setahunan ini, semakin mendukung pemikiran bahwa bank sentral AS akan menahan suku bunga tetap di tempat pada keputusan rapat mereka nanti malam (sekitar Kamis jam 01.00 dini hari WIB ). Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan Consumer Price Index (CPI) naik 0.1% mom pada bulan May, dibanding 0.4% pada April (merupakan penurunan 11bulan berturut-turut); sementara Inflasi Inti tak bergeming pada 0.4% mom. SEcara tahunan, Inflasi naik 4% yoy, sukses lebih rendah dari periode sebelumnya di tingkat 4.9%. Dengan demikian, para trader mem-price in kemungkinan Federal Reserve akan menahan Fed Fund Rate pada level 5-5.25% , bertambah menjadi 95% dibanding 81% sehari sebelumnya. Demikian juga kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Juli, bertambah menjadi 60% dari 50% pada sehari sebelumnya. Sementara itu , harga komoditas termasuk logam dan minyak mentah merangkak naik berkat sentimen dari China yang memotong suku bunga mereka demi mendongkrak kebangkitan ekonomi China pasca pandemi.
Benua Eropa juga melaporkan tingkat Inflasi yang aman terkendali, terbukti dari German CPI (May) hadir di angka 6.1% yoy, sukses melandai dari bulan April di angka 7.2%. Adapun Jerman dan Zona Euro memandang sentimen ekonomi pada bulan June ini sedikit lebih optimis. Pun di Inggris, pasar tenaga kerja terlihat masih memanah dengan data pertumbuhan tingkat upah masih dalam trend naik dan klaim pengangguran malah menurun. Tak pelak Inggris malah melaporkan adanya pertambahan tenaga kerja baru jauh di atas ekspektasi pada bulan April di angka 250ribu (vs forecast 150ribu, vs previous 182ribu). Siang nanti akan dinantikan data GDP Inggris untuk bulan April, demikian juga Industrial Production , Manufacturing Production mereka, dan Trade Balance mereka. Pada malam harinya, dunia akan perhatikan satu data penting lagi dari AS sebelum turunnya keputusan FOMC Meeting yaitu PPI (May) alias Inflasi di tingkat produsen yang diharapkan juga sama2 bisa menjinak.
Bank Of Japan dan European Central Bank juga akan mengumumkan kebijakan moneter mereka minggu ini , di mana kemungkinan ECB masih akan menaikkan suku bunga, sementara BOJ akan tetap mempertahankan kebijakan super longgarnya. Secara dunia diprediksi menjalani perlambatan ekonomi pada tahun ini, maka diperkirakan komoditas Emas akan kembali memperoleh jabatan safe-haven pada semester kedua 2023. Harga Emas global diprediksi akan rebound ketika akhirnya nanti The Fed benar-benar mengerem kenaikan suku bunga. Dari dalam negeri, Indonesia melaporkan peningkatan Penjualan Retail 1.5% yoy di bulan April, melambat dari 4.9% bulan sebelumnya; merupakan perlambatan di bulan ketiga berturut-turut seiring melemahnya konsumsi akibat tingginya biaya.
Corporate News
Bank BRI Menawarkan Obligasi Subordinasi IV IDR 500 Miliar Penawaran Obligasi Subordinasi IV Bank BRI Tahun 2023 dimulai pada 12 Juni 2023 pukul 10.00 WIB sampai dengan 19 Juni 2023 pukul 12.00 WIB. Nilai pokok obligasi yang ditawarkan mencapai IDR 500 miliar. Berdasarkan keterangan BRI Danareksa Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi, obligasi subordinasi ini memiliki tenor 5 tahun dengan kupon per tahun di kisaran 6,25%-6,75%. Pembayaran kupon dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan pajak atas kupon 10%. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idAA untuk obligasi ini. (Kontan)
Domestic Issue
Penawaran Masuk Lelang SUN Tertinggi Selama 2023, Berikut Catatan DJPPR Pemerintah telah melaksanakan Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa kemarin (13/6). Lelang SUN kali ini mencatatkan penawaran masuk (incoming bids) tertinggi di sepanjang tahun 2023. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengungkapkan, penawaran masuk lelang SUN hari ini tercatat sebesar IDR 76,24 triliun. Angka tersebut naik dari capaian lelang SUN dua pekan sebelumnya yang sebesar IDR 58,44 triliun. Menurut Deni, investor sudah mulai priced -in bahwa The Fed akan mempertahankan Fed Fund Rate pada FOMC meeting bulan Juni di pekan ini, di tengah indikator ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mulai diwarnai pelemahan. Kondisi tersebut mendorong peningkatan minat investor pada lelang SUN kemarin. (Kontan)
Recommendation
US10YT Nampak jelas menahan diri ketika berada di Resistance yield 3.845% (menunggu keputusan FOMC Meeting). Penembusan atas area Resistance ini akan membuka jalan US10YT menuju TARGET 3.968% – 4% ; namun apabila animo menurun maka yield akan balik melemah menuju Support terdekat : jajaran MA10 & MA20 serta Trendline jk.pendek sekitar 3.735% – 3.70%. ADVISE : Wait & See ; Average Up accordingly. ID10YT sepertinya mencerminkan rendahnya probabilitas adanya kenaikan suku bunga yang akan mendongkrak yield obligasi negara. Sementara ini ID10YT masih betah bergerak dalam trend turun, di mana MA10 & MA20 serta upper channel (downtrend) masih berperan sebagai Resistance terdekat , di kisaran yield : 6.366% – 6.393%. ADVISE : Hold ; Wait & See.
Download full report HERE.