Today’s Outlook:
MARKET AS: Data ekonomi menunjukkan Inflasi harga konsumen AS berada di atas ekspektasi para ekonom pada bulan Desember, meningkatkan keraguan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga secepat yang diperkirakan market. Imbal hasil Treasury AS turun, sementara US Dollar melemah terhadap Euro dan Yen tetapi rebound dari posisi terendah yang dicapai sebelum laporan US CPI ini dirilis. Data hari ini menunjukkan IHK utama naik 0,3% bulan lalu, dengan kenaikan tahunan sebesar 3,4%, keduanya lebih tinggi dari perkiraan awal masing-masing sebesar 0,2% dan 3,2%. Namun demikian, para analis meyakini bahwa angka aktual ini bukanlah suatu hasil yang buruk; mereka tetap percaya The Fed masih akan menurunkan suku bunga, walau mungkin bukan terjadi secepat-cepatnya di bulan Maret. Menimpali data tersebut, Initial Jobless Claims pun kembali berikan kejutan dengan angka aktual yang lebih rendah dari perkiraan, 202ribu klaim pengangguran pada pekan yang berakhir 5Jan, dibanding 210ribu forecast maupun 203ribu pada pekan sebelumnya. In overall, semua data di atas menunjukkan ekonomi AS tetap kuat dan kemungkinan besar terhindar dari resesi.

INDEKS DOLLAR terakhir turun 0,05% hari ini di 102,29, walau posisi ini justru sedikit naik dari 102,20 sebelum data dirilis. Euro naik 0,09% hari ini menjadi USD 1,09820. Penguatan greenback sedikit mengempis ke 0,20% pada level 145,48 Yen, setelah sebelumnya sempat mencapai 146,10, tertinggi sejak 11 Desember. YIELD US TREASURY tenor 10-tahun terakhir turun 4,9 basis poin (bps) menjadi 3,980%. BITCOIN mencapai USD 49,051, tertinggi sejak Desember 2021, dan terakhir naik 1,80% pada $46,800. US SEC pada Rabu malam memberikan lampu hijau untuk menawarkan ETF berbasis bitcoin. Fokus investor akan segera beralih ke pengumuman angka Inflasi di tingkat produsen ( US PPI) yang diramalkan juga turut naik di bulan December sebesar 1.3% yoy.

MARKET ASIA: Pagi ini giliran China yang akan jadi sorotan, secara mereka akan rilis angka CPI (Dec) yang diperkirakan masih harus berjuang keluar dari wilayah deflasi, demi perbaikan ekonominya. Setelah itu yang tak kalah penting juga memantau angka Trade Balance China di bulan Desember, terlebih mengenai pertumbuhan Ekspor & Impor mereka.

MARKET EROPA: Lebih lanjut siang ini, para pelaku pasar Inggris akan mengetahui seberapa sehat perbaikan kondisi Industrial & Manufacturing Production mereka di bulan November yang diprediksi sudah mampu bertumbuh secara positif.

KOMODITAS: MINYAK naik hampir 1% pada perdagangan Kamis setelah Iran menyita sebuah kapal tanker berisikan minyak milik Irak yang sedang berlayar menuju Turki di lepas pantai Oman, diyakini sebagai tindakan balasan kepada AS atas penyitaan tahun lalu terhadap kapal dan muatan minyak yang sama. Militan Houthi yang bermarkas di Yemen ini telah meningkatkan serangan terbesar mereka di jalur pelayaran komersial Laut Merah ; dengan demikian semakin meningkatkan prospek meluasnya konflik di area Timur-Tengah. Tak pelak, Brent berjangka naik 0,8%, menjadi USD 77,41 per barel, sementara Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,9%, menjadi USD 72,02. Perdagangan global turun 1,3% dari bulan November hingga Desember 2023 karena aksi militan terhadap kapal dagang di Laut Merah menyebabkan penurunan volume kargo yang diangkut di wilayah tersebut. Barclays menurunkan perkiraan harga Minyak Brent untuk tahun 2024 sebesar USD 8 menjadi USD 85 / barrel dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut : lesunya demand global plus kerusuhan di Timur Tengah ; menyebabkan produsen, konsumen, dan pelaku pasar sama-sama merasa paranoid terhadap harga minyak.

Harga EMAS di pasar spot bertambah 0,1% menjadi USD 2,024.69 per ounce.  

Corporate News
Anak Usaha Delta Dunia (DOID) Rampungkan Penerbitan Obligasi IDR 636,6 Miliar Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), merampungkan penerbitan dan pencatatan Obligasi I BUMA Tahun 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan nilai sebesar IDR 636,6 miliar. Obligasi tersebut terbagi dalam tiga seri, yaitu Seri A sebesar IDR 422,91 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,45% per tahun dengan jangka waktu 370 hari kalender dengan pembayaran penuh pada saat jatuh tempo. Seri B sebesar IDR 200,57 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,10% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun dengan pembayaran penuh pada saat jatuh tempo. Terakhir, Seri C sebesar IDR 13,14 miliar dengan tingkat bunga tetap 9,7% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun dengan pembayaran penuh pada saat jatuh tempo. PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas telah ditunjuk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi. (Investor Daily

Domestic Issue
Early 2024, the Government Plans to Draw IDR 36 T of New Debt The government through the Directorate General of Financing and Risk Management of the Ministry of Finance will issue Rupiah-denominated Government Bonds (SUN) early this year. The plan is carried out to fulfill part of the financing target in the 2024 State Budget. “To meet part of the financing target in the 2024 State Budget,” quoted from the Ministry of Finance’s DJPPR press release, Thursday, (11/1/2024). The auction is carried out based on Minister of Finance Regulation Number 168 / PMK.08 / 2019 concerning the Auction of Government Securities in the Domestic Primary Market. DJPPR said the auction would be held on Tuesday, January 16, 2024, starting at 09.00 WIB and ending at 11.00 WIB. The set settlement date is Thursday, January 18, 2024. In this issuance, DJPPR set an indicative target of IDR 24 trillion. While the maximum target is set at IDR 36 trillion. The SUN issued consists of 7 types. Two of them are Government Treasury Notes (SPN) and 5 types of Fixed Rate SUN with tenors of 5 years to 30 years. (CNBC Indonesia)

Recommendation
US10YT tampak ragu lanjutkan bullish wave meski angka US CPI terbukti menguat di atas perkiraan, dengan ekspektasi The Fed masih akan lakukan pemotongan suku bunga di tahun ini walau mungkin tidak secepat di bulan Maret. Demi lanjutkan swing naiknya, US10YT pertama harus kembali break ke atas MA10 / yield 3.98%, dan bertengger di atas yield 4.066% agar target di sekitar yield 4.18% atau 4.258% bisa tercapai. ADVISE : BUY ON WEAKNESS ; Average Up accordingly.
ID10YT sepertinya tengah Uji Support upper wedge sekitar yield 6.63% setelah agak terhentikan jalan naiknya di Resistance dari level previous High 6.75%. ADVISE : BUY ON WEAKNESS ; Average Up di atas yield 6.66% dan 6.75%.

Download full report HERE.