Market Recap IHSG ditutup melemah, lantaran sektor konsumer melemah. JCI’s Top Losers: Basic Ind. (-1.7%), Property (-1.7%), Manufacture (-0.6%). Senada dengan kinerja IHSG, INNI index melemah, ditekan oleh saham-saham di sektor konstruksi seperti WIKA, WSKT dan PTPP. |
Daily Foreign & Domestic Sector Movement IHSG masih mencatatkan net sell tipis sebesar Rp269 miliar dengan bagian terbesar sejumlah Rp126 miliar dicatatkan oleh sektor perbankan. Mayoritas bursa saham Asia melemah lataran pasar mempertahankan aksi wait and see atas hubungan AS dan Tiongkok setelah delegasi Tiongkok membatalkan kunjungannya. Di sisi lain, pada penutupan perdagangan Senin (23/09), GGRM masih mencatatkan net foreign sell dengan nilai transaksi mencapai Rp44 miliar. Hal ini masih berkaitan dengan keputusan peningkatan tarif cukai rokok sebesar 23%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat melemah 0,21% ke level 14.085 per dolar AS. |
Today’s Outlook: Data Manufaktur Eropa Melemah Dow Jones ditutup menguat tipis 0,06% ke level 26.949. Bursa saham AS ditekan oleh penurunan saham Netflix (-1,78%) lantaran sengitnya persaingan dan peningkatan biaya konten. Selain itu, data Purchasing Manager Index (PMI) zona euro tercatat menurun 1,5 poin menjadi 50,4 pada September: cermin nyata perlambatan ekonomi Eropa. Dari sisi komoditas, harga minyak mentah global melemah lataran pasar mempertahankan aksi wait and see atas upaya Arab Saudi untuk mengembalikan produksinya yang hilang. |
Company News JPFA : Didukung Kementan untuk Ekspor ASII : Anak Usaha Tingkatkan Kepemilikan Tol TLKM : Pencapaian Telkomsel Membangun BTS INCO : Kepastian Divestasi Dipercepat Domestic & Global News Pembangunan Infrastruktur Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Angka PMI AS pada September Mencapai Level Tertinggi dalam 5 Bulan |
Download laporan lengkapnya di HERE