Pasar saham negeri Paman Sam ditutup menguat pada perdagangan Kamis (08/06/23) ditopang oleh sektor teknologi yang melaju terdorong oleh jatuhnya yield obligasi negara setelah data ekonomi AS menunjukkan klaim pengangguran naik ke level tertinggi 20 bulan, menumbuhkan harapan bahwa Federal Reserve akan menahan kenaikan suku bunga pada rapat pekan depan. Initial Jobless Claims ternyata dirilis naik 28 ribu ke tingkat 261 ribu, merupakan tambahan tertinggi sejak Oktober 2021, mengindikasikan pasar tenaga kerja mulai lesu. Para pelaku pasar telah memperhitungkan 73% kemungkinan bank sentral AS akan memutuskan untuk menahan laju naik suku bunga di tingkat saat ini 5%-5.25% pada FOMC Meeting pekan depan, seperti dilansir CME Group FedWatch Tool. Di sisi lain, terbuka 50% probabilitas suku bunga akan naik di bulan Juli. Para investor juga tengah bersikap Wait & See menunggu data Inflasi yang sedianya rilis di hari pertama FOMC Meeting 13 Juni. Ekspektasi pasar berharap akan melihat harga-harga konsumen yang kembali melandai di bulan Mei walau Inflasi Inti tak akan banyak bergeser. CBOE Volatility Index, yang mengukur kekhawatiran para investor pasar saham, turun ke titik terendah terbaru setelah pandemi. Adapun China akan mengumumkan data Inflasi terlebih dahulu hari ini, di mana diperkirakan CPI (Mei) akan mampu naik ke angka 0.4%, dibanding 0.1% bulan sebelumnya. Sehari sebelumnya, Jepang telah merilis angka GDP 1Q23 pada tingkat 2.7% YoY. Pertumbuhan ekonomi Jepang tampak semakin bersemangat baik secara tahunan maupun kuartalan. Namun tidak demikian halnya dengan Zona Eropa, yang malah merevisi GDP 4Q22 dan 1Q23 menjadi lebih rendah, masing-masing di 1% YoY & -0.1% QoQ.

Dari dalam negeri, sektor Teknologi juga sama berjayanya dengan menorehkan kenaikan 2.14%, mendorong IHSG menembus Resistance pertama ke bilangan 6666.30; menempatkan IHSG bertatap muka dengan Resistance MA10. Sentimen positif berasal dari menguatnya saham mega cap GOTO yang mengumumkan perubahan manajemen yang terbilang cukup substansial, di tengah trend Inflasi Indonesia yang aman terkendali serta laju suku bunga yang telah tertahan pada level 5.75% selama beberapa bulan terakhir. Hari ini Indonesia akan merilis laporan Cadangan Devisa (Mei), membandingkan dengan posisi April pada USD 144.2 miliar. Di penghujung minggu ini, NHKSI RESEARCH optimis sentimen positif masih bisa berlanjut dan menyarankan para investor/trader pasar modal Indonesia untuk boleh menambah posisi portfolio secara bertahap.

Download full report HERE.