Wall Street awal pekan berakhir menguat, ditengah fokus investor pada data inflasi Oktober, yang akan rilis Kamis waktu setempat. Inflasi Headline AS Oct. YoY diproyeksikan 7,9% (Vs. Sept. 8,2%), berpeluang menentukan arah pasar di sisa tahun 2022 ini. Sejumlah Ekonom berpendapat, jika inflasi belum dibawah 8% YoY, maka the Fed mungkin bersiap untuk kenaikan FFR +75Bps kelima kalinya pada Desember mendatang. Investor mulai mencermati, apakah the Fed akan menutup tahun 2022 ini dengan FFR di level 4,5% atau lebih, yaitu kebijakan moneter yang akan memiliki dampak pada ekonomi di tahun 2023 mendatang. Adapun, Dow terapresiasi 1% atau pimpin penguatan Wall Street.

Mayoritas IPO menawarkan harga batas bawah, atau harga terendah dari rentang penawaran. Awal pekan, IHSG ditutup menguat diatas level psikologis 7.100. Adapun Basic Material dan Infrastructure, masing-masing menguat 1% atau pimpin penguatan sektoral. Apresiasi IHSG pasca BPS mencatatkan ekonomi Indonesia 3Q22 tumbuh 5,72% atau melampaui ekspektasi pasar sebesar 5,60% YoY. Berdasarkan sumber e-ipo.co.id, sebanyak empat dari enam calon emiten yang akan mencatatkan sahamnya di BEI hari ini, menawarkan harga batas bawah. Ditengah sejumlah sentimen, NHKSI Research memproyeksikan IHSG hari ini bergerak bullish.

Download full report HERE.