Today’s Outlook:

• Ketiga indeks utama AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu (06/03/24) dengan NASDAQ memimpin penguatan sebesar 0.58%, seiring data ekonomi dan statement dari Federal Reserve Chairman Jerome Powell mendukung ekspektasi bahwa bank sentral AS aka mewujudkan pemotongan suku bunga di tahun ini. Powell menjelaskan bahwa rencana pivot ada di depan mata dan ekonomi AS tampak jauh dari resesi, walau beliau belum menjelaskan waktu yang spesifik mengenai kapan suku bunga bisa mulai diturunkan secara gejolak Inflasi masih belum bisa dipastikan. Inflasi memang sudah bisa dijinakkan dengan signifikan sejak menyentuh titik tertinggi di 2022, namun para pembuat kebijakan merasa masih perlu untuk melihat trend turun yang lebih meyakinkan sebelum mereka confident for a rate cut. Membantu sentimen market secara keseluruhan, perusahaan pembuat chip memimpin rally market setelah terpuruk sehari sebelumnya, di mana Philadelphia semiconductur index melonjak 2.4% ke titik penutupan rekor tertinggi untuk keempat kalinya dalam 5 sesi perdagangan.
• DATA EKONOMI: ketenagakerjaan AS di sektor swasta alias ADP Nonfarm Employment Change agak melemah dari estimasi di bulan Februari (actual: 140 ribu, forecast: 149 ribu) namun masih lebih tinggi dari bulan sebelumnya 111 ribu. Lebih lanjut lagi, Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTs) juga menunjukkan lowongan pekerjaan mulai turun di bulan Januari (8.863 juta actual vs 8.889 juta previous period), walau dinilai masih cukup sehat karena mampu lalui estimasi dan mengindikasikan masih adanya kekuatan di pasar tenaga kerja. Indikator ekonomi penting lainnya yaitu Nonfarm Payrolls akan ditunggu-tunggu para pelaku pasar hari Jumat nanti, untuk lebih bisa berikan kejelasan mengenai kondisi pasar tenaga kerja. Nanti malam akan dirilis sederet data ekonomi lain seperti: Trade Balance (Jan.) plus kondisi Ekspor – Impor AS, Initial Jobless Claims, Nonfarm Productivity dan Unit Labor Costs untuk kuartal 4/2023.
• FEDERAL RESERVE BEIGE BOOK: menjelaskan outlook ekonomi AS akan berlanjut di trend yang positive seriring ekspektasi pemotongan suku bunga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, ditambah lagi melonggarnya pasar tenaga kerja yang ketat dan tekanan Inflasi. The Fed juga melihat aktifitas ekonomi telah mulai meningkat sejak awal Januari, dan pandangan untuk pertumbuhan ekonomi 6-12 bulan ke depan akan diwarnai oleh permintaan yang semakin menguat dan kebijakan moneter yang lebih lunak.
• MARKET EROPA & ASIA: Jerman laporkan surplus Trade Balance di angka EUR 27.5 miliar namun yang lebih penting angka ini menjelaskan rekor surplus tertinggi sepanjang sejarah, melampaui angka terbesar sebelumnya di tahun 2016 yaitu EUR 24.1 miliar, didukung oleh peningkatan Ekspor dan Impor yang cukup masif, masing-masing berhasil berbalik positf menjadi 6.3% mom dan 3.6% mom di bulan Januari dari kondisi minus di bulan Desember, serta jauh di atas estimasi yang Cuma sekitar 1 persenan. HCOB Germany Construction PMI juga terdata naik, demikian pula di area Eurozone dan Inggris. Lebih siang nanti, kesehatan indeks perumahan Inggris dan German Factory Orders akan dipantau lebih lanjut terkait kondisi ekonomi Eropa, sebelum ECB menentukan keputusan suku bunga malam  nanti sekitar jam 20.15 WIB di mana market perkirakan masih akan ditahan tetap di level 4.5%. Hari ini benua Asia juga akan mencuri perhatian, secara Trade Balance China yang akan jadi fokus di mana surplus diharapkan bisa meningkat sekitar 46% di bulan Februari dengan ekspektasi adanya pertumbuhan Impor. INDONESIA sendiri akan merilis angka Cadangan Devisa (Feb.) pada jam 11.00 WIB, dengan perbandingan USD145.01 miliar pada bulan Januari.
• KOMODITAS: harga MINYAK naik sekitar 1% pada perdagangan Rabu didukung oleh stok persediaan minyak mentah AS terdata lebih sedikit dari ekspektasi secara ada pengurangan besar-besaran dari stok penyulingan dan bensin; plus ditambah adanya statement dari Chairman Federal Reserve yang semakin menegaskan prospek pemotongan suku bunga di tahun ini, yang diharapkan akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya meningkatkan permintaan atas bahan bakar minyak. Futures Brent naik 1.1% ke harga USD 82,96 / barrel merupakan kenaikan pertama dalam 5 hari, sementara US WTI naik 1,3% ke harga USD 79,13. US EIA melaporkan peningkatan persediaan minyak mentah dari pada perusahaan energi bertambah 1,4 juta barrel pada minggu yang berakhir 1Maret, lebih kecil dari forecast analis di polling Reuters pada angka 2,1 juta barrel. Situasi kelangkaan juga mulai terasa karena adanya pemgurangan besar-besaran pada stok minyak di penyulingan, termasuk solar, bensin, dan heating oil US DOLLAR yang melemah tergelincir ke titik terendah 1 bulan juga membantu sentimen positif bagi demand utk minyak bagi negara pembeli non-AS. SENTIMEN PENDUKUNG harga minyak belakangan ini : mulai dari China yang menetapkan target pertumbuhan ekonomi 5% di tahun ini, sampai jalan buntu pembicaraan damai dan pertukaran sandera dari Perang Gaza antara Israel-Hamas, pun masih berlanjutnya gangguan supply akibat serangan militan Houthi yang semakin fatal di Laut Merah; last but not least OPEC+ baru saja umumkan perpanjangan pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta bpd di kuartal 2.
• IHSG berhasil dibawa balik ke atas Resistance 3 Moving Average, ditempatkan kembali pada jalur Uptrend dengan Closing position 7329, 80 kemarin. Asing mulai lakukan beli bersih kembali walau angka terbilang kecil IDR 86 milyar (all market), dibanding jual bersih IDR. 2,1 triliun selama sepekan terakhir. NHKSI RESEARCH perkirakan sentimen bullish masih bisa dipertahankan di market hari ini, apalagi dengan sentimen market regional yang cukup sumringah berkat comment dovish dari The Fed, dan penguatan EIDO 1,72% di market US.

Company News
• PTPP: Laba Bersih Melambung 77%
• BBYB: Rugi IDR573 Miliar
• TMAS: Mencatatkan Laba Bersih IDR782,61 miliar

Domestic & Global News
• Airlangga Bertemu CEO Asal Australia, Bahas IKN Hingga Nikel
• Biden dan Trump Rebutan Pemilih Haley, Ajang Persaingan Baru Pemilu 2024

Download full report HERE.