• Ketiga bursa utama Wall Street ditutup di teritori negatif pada hari Selasa (05/09/23) di mana mereka memulai perdagangan pekan ini setelah libur Hari Buruh, dengan Dow Jones memimpin pelemahan 0.56% dipicu oleh naiknya yield US Treasury berbarengan dengan harga Minyak mentah ; serta para investor mengevaluasi kembali prospek trend suku bunga dari Federal Reserve.

• Yield US Treasury naik setelah data ekonomi menunjukkan resilien dan salah satu pejabat The Fed menyatakan bahwa bank sentral AS belum perlu untuk mengubah suku bunga acuan dari posisinya saat ini 5.25%-5.50%. Dengan rally harga Minyak dunia belakangan ini, dapat menghalangi jalan Inflasi AS menuju target 2%. Walau demikian, para trader masih tetap perhitungkan 93% peluang bahwa Fed Fund Rate akan diputuskan tetap di tempatnya pada FOMC Meeting bulan September ini, sementara peluang suku bunga kembali ditahan flat pada bulan November berada pada angka 54%, seperti dilansir dari CME Group FedWatch. Goldman Sachs melihat 15% probabilitas AS akan jatuh ke resesi dalam 12 bulan, turun dari perkiraan terdahulu di 20%.

• Sektor Energy membukukan performa terbaik dari 11 sektor S&P500, ditutup naik 0.5% setelah harga Crude Oil menyentuh level tertinggi sejak November 2022. Saudi Arabia & Russia yang tergabung dalam OPEC+ mengumumkan untuk memperpanjang periode pemotongan produksi mereka sampai akhir tahun, memicu kekhawatiran defisit persediaan minyak dunia sebesar 1.5 juta barrel per hari di kuartal 4 / 2023 yang akan menyambut musim dingin. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 1,3% menjadi USD86,69/barrel, juga level tertinggi 7 bulan. Sebagaimana diketahui, baik harga Brent maupun WTI telah menanjak 20% sejak akhir Juni. Harga Batubara juga melesat ditopang sejumlah sentimen, mulai dari keputusan pemerintah India yang meminta produsen listrik untuk mengimpor 4% kebutuhan batubara, kenaikan tingkat pembangkit listrik tenaga batubara di Eropa, harga gas yang kembali merangkak naik hingga penutupan tambang dan pengurangan produksi di Tiongkok.

• Seperti telah bisa ditebak, angka PMI di Eropa masih bergumul dalam wilayah kontraksi, terutama bagi Perancis, Jerman, Eurozone, dan Inggris. Eurozone merilis PPI (Juli) sesuai ekspektasi pada -7.6%, memperbesar deflasi dari bulan sebelumnya -3.4%. Sementara AS mempublikasikan Factory Orders yang juga drop -2.1% pada bulan Juli, dibanding bulan Juni yang masih catatkan pertumbuhan posistif 2.3%. Hari ini akan dipantau angka Trade Balance AS untuk bulan Juli serta kondisi Ekspor & Impor mereka. Acuan Services PMI dari S&P Global dan ISM Non-Manufacturing PMI keduanya untuk bulan Agustus juga akan menjelaskan apakah masih ada pertumbuhan geliat ekonomi pada sektor jasa maupun non-manufaktur AS.

• IHSG kembali lakukan percobaan penembusan level psikologis 7000, bahkan mencatatakan posisi High yang lebih tinggi lagi di 7012. Namun kunci penentu memang angka bulat 7000 itu sendiri, yang mana apabila mampu di-break akan membebaskan jalan IHSG menuju Target awal sekitar 7100-an. NHKSI RESEARCH menyarankan untuk lebih baik Wait & See menunggu ke mana arah animo market, sebelum menambah posisi portfolio secara keseluruhan. Namun demikian, trading opportunity masih terbuka luas terutama pada sektor yang tengah dilanda sentimen positif/news-driven. 

Download full report HERE.