Today’s Outlook:

• S&P 500 melonjak 1,3% pada perdagangan Jumat (03/05/24) sementara Dow Jones Industrial Average naik 450 poin dan NASDAQ memimpin penguatan dengan melesat 2% didukung apresiasi saham Apple di sektor Teknologi, di tengah data ekonomi yang menunjukkan penambahan lapangan kerja sektor publik di bulan April ternyata di bawah ekspektasi. Hal ini meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve bisa mulai memotong suku bunga lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun 6 basis poin menjadi 4,511% setelah data NONFARM PAYROLL menunjukkan ekonomi AS menambah lapangan kerja dengan laju yang lebih lambat di bulan April, hanya menambahkan 175.000 lapangan kerja bulan lalu (terendah sejak Oktober 2023), meleset dari perkiraan 243.000 perkiraan ekonom yang di-polling Reuters, pun dibandingkan dengan angka 315.000 dari revisi Maret. Unemployment Rate juga naik menjadi 3,9% pada bulan April, naik dari 3,8% bulan sebelumnya, tetapi masih merupakan bulan ke-27 berturut-turut di bawah 4%. Pertumbuhan Upah rata-rata per jam sebesar 3.9% merupakan yang terkecil sejak Mei 2021 dan terus mengalami penurunan yang stabil menuju kisaran pertengahan 3%, yang menurut para pejabat bank sentral AS sejalan dengan target Inflasi mereka sebesar 2%.
• YIELD US TREASURY turun, bersama dengan DOLLAR, setelah laporan Nonfarm Payrolls di atas di mana para investor telah memajukan penurunan suku bunga The Fed tahun ini ke bulan September, dengan pasar memperkirakan adanya peluang 66,8% untuk penurunan setidaknya 25 bps, naik dari 61,6% di sesi sebelumnya, menurut FedWatch Tool CME Group. Imbal hasil obligasi AS tenor 10-tahun yang menjadi acuan turun 6,1 basis poin menjadi 4,51%, dari 4,571% pada akhir Kamis, sementara imbal hasil obligasi 2-tahun, yang biasanya bergerak sesuai ekspektasi suku bunga, turun 6,5 basis poin menjadi 4,8119%, dari 4,877%. Obligasi tenor 10 tahun tersebut turun hampir 17 basis poin dalam seminggu, penurunan mingguan terbesar sejak pertengahan Desember; sedangkan obligasi tenor 2-tahun turun sekitar 19 basis poin, merupakan penurunan mingguan terbesar sejak awal Januari. Indeks saham MSCI di seluruh dunia naik 8,67 poin, atau 1,14%, menjadi 769,19 dan naik 0,91% pada minggu ini, sejalan dengan kenaikan mingguan kedua berturut-turut.
• Terhadap Yen Jepang, DOLLAR melemah 0,48% pada 152,89 sementara Poundsterling menguat 0,1% menjadi USD1,2547. Greenback telah jatuh lebih dari 3% terhadap Yen dalam seminggu, persentase penurunan mingguan terbesar sejak akhir November. YEN JEPANG melanjutkan rebound-nya dari posisi terendah dalam 34 tahun, mengakhiri minggu yang penuh gejolak di mana terdapat dugaan intervensi dari otoritas Jepang pada. Para trader mencurigai pihak berwenang Jepang akan mengambil tindakan setidaknya 2 hari pada minggu ini dan data dari Bank of Japan menunjukkan para pejabat Jepang mungkin telah menghabiskan sekitar USD 60 miliar untuk mempertahankan Yen yang terjerembab.
• LAPORAN KEUANGAN: Apple (NASDAQ: AAPL) melonjak 6%, memimpin kenaikan sektor teknologi lebih luas setelah hasil kuartal kedua melampaui perkiraan dan pembuat iPhone tersebut mengumumkan program buyback saham senilai USD 110 miliar, serta kenaikan dividen. Penjualan iPhone sedikit di bawah ekspektasi analis, tetapi hasilnya lebih baik dari kemungkinan terburuk, terutama di China, di mana pertumbuhan yang melambat telah menjadi kekhawatiran utama bagi para investor.
• KOMODITAS: Harga MINYAK turun dan berada di jalur penurunan mingguan tertajam dalam 3 bulan setelah laporan ketenagakerjaan. Minyak mentah US WTI turun 1,06% menjadi USD 78,11/barel dan BRENT menetap di USD 82,96/barel, turun 0,85%.
• IHSG menguat 17.3 points ke level 7134.72, walau tak dibarengi oleh minat beli asing secara mereka tercatat jual bersih IDR 853.39 miliar, mentotalkan foreign net sell menjadi cukup massive sebesar IDR 5.29 triliun (all market). IHSG masih berjalan dalam trend turun berpola PARALLEL CHANNEL sejak longsor dari peak di bulan Maret. NHKSI RESEARCH memperkirakan akan ada potensi technical rebound hari ini didukung oleh saham-saham banking yang telah melata di area support jangka panjang mereka, thanks to sentimen positif market regional terkait data Nonfarm Payroll AS dan berlanjutnya harapan proyeksi penurunan suku bunga AS. Resistance terdekat sekitar 7200 akan menjadi ujian utama hari ini di tengah rilis data GDP Q1 yang diperkirakan berada sekitar 5.0%.

Company News

• JPFA: Kemas Laba IDR664 Miliar
• GJTL: Serok Laba IDR338 Miliar
• ASSA: Laba Tembus IDR71M di 1Q24

Domestic & Global News
• HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Terpukul
• Israel Serang Rafah Setelah Hamas Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Roket Mematikan

Download full report HERE.