Pasar tenaga kerja tetap solid, menjaga the Fed pada jalur Hawkish Agresif. Bahkan muncul spekulasi puncak FFR FY22 di level 5% atau kenaikan FFR Desember +100Bps, setelah sebelumnya pendapat pelaku pasar terpecah kenaikan antara 50Bps-75Bps. Nasdaq melemah hingga 180 poin, seiring yield UST10Y kembali mendekati All Time High 4,2%; menekan Big Cap. Tech. Stock Apple Inc. dan Alphabet Inc., masing-masing melemah 4%. Data tenaga kerja menunjukkan, Initial Jobless Claims AS pekan yang berakhir 29 Oktober tetap rendah, atau sebanyak 217K klaim atau relatif sama dari pekan sebelumnya. Perhatian investor juga tertuju pada data tenaga kerja lainnya, Change in NonFarm Payrolls AS Oct, yang akan rilis Jumat ini.
Sentimen CHT 10% dan Modal Inti Bank, menjelang rilis data GDP Indonesia. Pemerintah resmi menaikkan tarif CHT untuk rokok sebesar 10% pada tahun 2023 dan 2024, ditengah konsumsi rokok adalah konsumsi rumah tangga terbesar kedua setelah beras. Investor juga mencermati penegasan OJK, tidak adanya perpanjangan waktu untuk pemenuhan modal inti perbankan IDR 3 Triliun, membuat opsi merger paksa, penurunan grade hingga likuidiasi sukarela semakin mengerucut. Perhatian investor juga mulai tertuju pada rilis data GDP Indonesia Senin mendatang. Ditengah sejumlah sentimen, NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak bullish, atau technical rebound namun dengan limited upside.
Download full report HERE.