Today’s Outlook:

• Pasar saham global dan yield obligasi cenderung bervariasi pada perdagangan Rabu (03/04/24) setelah data ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan industri jasa di  sana semakin melambat di bulan Maret, mengindikasikan Inflasi mendingin, namun tidak cukup bagi Federal Reserve untuk memastikan kapan penurunan suku bunga dapat dimulai. Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan sebagian besar pejabat bank sentral setuju bahwa penurunan suku bunga mungkin bisa terwujud di beberapa titik tahun ini, tetapi hanya setelah mereka memiliki keyakinan yang cukup bahwa inflasi bergerak turun secara berkelanjutan menuju target 2%. Awalnya pasar saham sempat turun setelah laporan ADP National Employment menyatakan terjadi pertambahan 184.000 pekerjaan di sektor swasta pada bulan Maret, lebih tinggi dari ekspektasi 148ribu dan bulan Feb 155ribu. Laporan tersebut juga menunjukkan ada lonjakan upah rata2 bagi pegawai yang berpindah pekerjaan sebesar 10% secara tahunan , setelah meningkat 7,6% pada bulan Februari, mengindikasikan ekonomi yang kuat namun sebuah pertanda buruk bagi trend inflasi. Namun di sisi lain, survey Institute for Supply Management (ISM) atas industri jasa AS menunjukkan harga jatuh ke titik terendah 4tahun, dan ini merupakan tanda baik melandainya Inflasi. S&P500 dan NASDAQ menyikapi rangkaian hasil di atas dengan masing-masing naik 0.2%, sementara DJIA masih melanjutkan penurunan 3hari berturut-turut dengan kembali melemah 0.1%. Performa saham global pada index MSCI pun ditutup menguat tipis 0.1%, sementara yield obligasi mundur. Yield US Treasury tenor 10tahun turun 1.6bps ke level 4.349% setelah sempat menyentuh titik tertinggi 4bulan pada 4.429% . Another comment from Atlanta Fet President Raphael Bostic , yang menegaskan kebijakannya bahwa bank sentral AS hanya perlu menurunkan suku bunga sekali saja di tahun ini. Walau DOLLAR INDEX ditahan sekitar titik tertinggi 4bulan dan menekan Yen ke titik terendahnya dalam beberapa dekade, namun indeks yang mengukur kekuatan greenback atas 6 mata uang major dunia lainnya ini tergerus 0.5%. Deretan data ekonomi AS nanti malam masih sekitar ketenagakerjaan : Initial Jobless Claims mingguan memprediksi adanya 213 ribu klaim pengangguran terbaru. Tak lupa para investor juga bs perhatikan Trade Balance AS serta pertumbuhan Ekspor Impor mereka, serta memperhatikan sejumlah statement lanjutan dari beberapa pejabat The Fed lainnya.
• KOMODITAS: harga MINYAK menguat ke titik tertinggi 5bulan seiring para trader mengkalkukasi resiko yang mengancam supply akibat serangan Ukraina ke kilang minyak Russia, serta potensi eskalasi konflik Timur Tengah, sementara rapat para menteri OPEC+ memutuskan mempertahankan kebijakan jumlah produksi mereka ; serta AS merilis angka stok minyak mereka yang ternyata melejit 3.2juta barrel di atas perkiraan yang disangka turun 1.5 juta barrel. Minyak mentah US WTI 28 sen menjadi USD 85,43 / barrel, sementara BRENT naik 43 sen menjadi USD 89,35 / barrel. Harga EMAS kembali melesat ke rekor tertingginya. Emas berjangka AS ditutup 1,5% lebih tinggi pada USD 2,315 / ounce.
• MARKET ASIA & EROPA: JEPANG & CHINA laporkan Services PMI bulan Maret dalam trend bertumbuh semakin ekspansif dibanding bukan Feb, walau au Jibun Bank Japan Services PMI sedikit di bawah ekspektasi. Sementara EUROZONE berhasil landaikan Inflasi Maret ke level 2.4% yoy, lebih rendah dari estimasi dan juga dari bulan sebelumnya 2.6%. Demikian pula Core CPI mereka yang menjadi acuan bank sentral Eropa untuk mampu berjalan ke Target 2% mereka, berhasil mendingin ke tingkat 2.9% yoy, lebih rendah dari prediksi 3.0%. Sebagai lanjutan, nanti malam mereka akan umumkan angka PPI di mana konsensus mengatakan masih akan berkutat di zona deflasi. Giliran JERMAN, EUROZONE, dan INGGRIS hari ini yang akan rilis sejumlah angka PMI mereka, baik dari industri manufaktur maupun jasa, yang diperkirakan beberapa dari mereka masih akan bergulat untuk keluar dari wilayah kontraksi.
• IHSG kembali bergerak di teritori negatif setelah anjlok hampir 1% ke level 7166, walau masih terbilang aman di atas Support kritikal 7150-7140. Asing kembali jual bersih cukup massive sebesar IDR 2.13 triliun di semua pasar, sehingga sepekan ini saja mereka sudah net sell sebesar IDR 6.67 triliun, menggerus pundi-pundi YTD balik ke angka IDR 20.86 triliun saja. Sektor Teknologi memimpin penurunan terbesar 1.48% dan nilai tukar Rupiah masih belum mau jauh-jauh dari dekat level psikologis 15900-16000 / USD. Wajar pelaku pasar memilih untuk memgamankan keuntungan atau mengurangi posisi portfolio mereka menjelang libur panjang Idul Fitri. NHKSI RESEARCH harus kembali ingatkan bahwa market akan masih bergerak volatile selama sisa pekan sambil menunggu sentimen market yang benar-benar solid untuk kembali mengangkat technical rebound. Sementara itu, pertahankan lebih banyak WAIT & SEE adalah pilihan paling bijak untuk dilakukan.

Company News

• BREN: Tuntaskan Akuisisi 99,99% Saham Sidrap
• FREN: Right Issue IDR8,57 Triliun
• CNMA: Sebar Dividen IDR666,7M

Domestic & Global News
• Soal Perpanjangan HGBT, ESDM: Kita Masih Sulit Napas di 2025-2026
• TSMC Setop Produksi Chip Akibat Gempa Taiwan, Pasar Waswas Krisis Semikonduktor Globa

Download full report HERE.