Pasar saham global berhasil membukukan kenaikan mingguan terbesar dalam 4,5 bulan, sementara yield US Treasury malah turun untuk pertama kalinya dalam 9 kuartal terakhir; seiring rilis data Inflasi AS yang tercermin pada PCE Price Index (Feb.) sukses melandai lebih rendah dari perkiraan di level 5% yoy (vs 5.3% previous). Tingkat Personal Spending bulanan (Feb.) juga turun ke angka 0.2% dari bulan sebelumnya di 2%. Ini sejalan dengan Michigan Consumer Expectation & Sentiment (Mar.) yang tampak kontraksi baik dari forecast & previous. Dow Jones dkk menutup pekan lalu dengan solid di teritori positif berkat kenaikan di atas 1%. Trend ekonomi ekspansif juga ditunjukkan oleh Chinese Composite PMI (Mar.) yang tumbuh ke angka 57 (vs previous 56.4) dan Japan Industrial Production (Feb.) yang melonjak drastis ke angka 4.5% mom dari minus 5.3% bulan sebelumnya. GDP Inggris untuk 4Q22 pun menunjukkan pertumbuhan 0.6% yoy dari posisi 0.2% kuartal sebelumnya. Zona Eropa boleh turut berbahagia dengan laporan Inflasi (Mar.) yang akhirnya bisa melandai ke level 6.9% yoy, suatu prestasi karena lebih rendah dari forecast 7.1% dan previous 8.5% (walau secara bulanan Inflasi Inti mereka malah masih menguat 1.2% mom, versus 0.8% bulan sebelumnya). Pada hari Minggu, keluar langkah mengejutkan dari OPEC+ yang berencana akan memotong produksi lebih dari 1 juta barrel/hari, suatu aksi yang akan semakin mendongkrak harga minyak dunia di tengah anjloknya persediaan minyak AS.

Nilai tukar Rupiah menguat tajam sepanjang pekan lalu dan mampu ditutup di posisi IDR 14.990/USD, di pasar spot atau menguat 0,37% pada perdagangan Jumat (31/03/23). Secara bulanan, Rupiah menguat 1,7% pada Maret tahun ini serta 3,8% pada kuartal I-2023. Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Maret 2023 ini mengalami penurunan setelah terus melonjak selama 4 bulan berturut-turut dari November 2022 hingga Februari 2023. Salah satu sektor penyumbang turunnya IKI adalah industri tekstil dan garmen yang diakui pemerintah masih tertekan, apalagi diperparah adanya tren thrifting yang semakin menjamur. Data Bank Indonesia (BI) berdasarkan transaksi 27-30 Maret 2023 menunjukkan investor asing mencatat net buy sebesar IDR 10,97 triliun. Net buy di pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai IDR 8,37 triliun sementara di pasar saham menyentuh IDR 2,6 triliun. Dengan demikian, dari awal tahun hingga 30 Maret 2023, net buy investor asing tercatat IDR 54,11 triliun. Hari ini akan dinantikan data Inflasi (Mar.) yang diharapkan bisa semakin melunak ke angka 5.20% dari 5.47% (Feb.) NHKSI RESEARCH menilai sentimen positif cukup banyak terasa di pasar oleh karena itu diharapkan bisa membawa angin ke utara bagi IHSG, mencoba menembus Resistance mid-term di range: 6820-6870. Advise: Average Up accordingly.

Download full report HERE.