Today’s Outlook:

• Indeks AS bergerak mixed pada sesi perdagangan di Wall Street. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite yang berbasis teknologi ditutup pada rekor di hari Senin setelah mencapai level tertinggi intraday. Namun, Dow berakhir lebih dari 100 poin, atau sekitar 0,3%, lebih rendah. Hal ini terjadi meskipun indeks blue-chip sempat mencapai level 45.000 yang diawasi ketat pada hari itu.

• PASAR ASIA: Pasar Asia-Pasifik akan dibuka lebih tinggi pada hari Selasa, mengikuti kenaikan di Wall Street setelah S&P 500 dan Nasdaq Composite naik ke rekor baru. Indeks berjangka Nikkei 225 Jepang menunjukkan pembukaan yang lebih kuat, dengan kontrak berjangka di Chicago pada 38.715 dan kontrak berjangka di Osaka pada 38.620 dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada 38.513,02. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di 19.628, lebih tinggi daripada penutupan terakhir HSI di 19.550,29. Para trader bersiap-siap untuk menghadapi gelombang laporan ekonomi dan komentar dari para pejabat Federal Reserve yang akan mempengaruhi arah suku bunga kedepannya.

– Tingkat inflasi Korea Selatan naik di bulan November menjadi 1,5% YoY, lebih tinggi dari angka inflasi bulan Oktober sebesar 1,3%, dan lebih rendah dari 1,7% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

• MATA UANG & PENDAPATAN TETAP: Indeks dolar AS – pengukur nilai terhadap sejumlah mata uang utama lainnya – naik 0,6% menjadi 106,71 setelah data manufaktur AS yang kuat dari laporan Institute for Supply Management dan S&P Global, meningkatkan peluang bahwa Federal Reserve dapat menghentikan sementara pemangkasan suku bunga pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini. Kenaikan dolar pada hari Senin mengikuti penurunan mingguan pertama unit AS yang tercatat pada hari Jumat sejak September 2023 karena Trump trade memudar. Treasury 10-tahun diperdagangkan di kisaran flat pada hari Senin karena investor menelaah data manufaktur terbaru. Imbal hasil Treasury 10-tahun AS sedikit berubah pada 4,197%. Di hari Jumat, imbal hasil Treasury 10-tahun telah jatuh ke level terendah sejak akhir Oktober. Sementara itu, imbal hasil Treasury 2 tahun naik sekitar 1 basis poin menjadi 4,188%.

– Euro turun 1% menjadi USD 1,0469 pada hari Senin terhadap dolar AS yang kuat di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan runtuhnya pemerintahan di Perancis, dimana hal ini akan menghambat rencana untuk mengurangi defisit anggaran yang terus meningkat.

– Pasar Eropa secara luas ditutup lebih tinggi pada hari Senin, karena para investor meninjau prospek ekonomi global dan suku bunga menuju bulan perdagangan terakhir tahun ini. Indeks Stoxx 600 rebound dari penurunan sebelumnya dan untuk sementara mengakhiri hari dengan kenaikan 0,54%, setelah indeks menutup bulan November dengan kinerja bulanan terkuat sejak Agustus. Rilis data menunjukkan penurunan aktivitas sektor manufaktur di zona euro dan Inggris, sementara tingkat pengangguran di Uni Eropa tetap stabil di bulan Oktober.

– Indeks DAX Jerman naik 1,4%. Namun, rilis data menunjukkan penurunan aktivitas sektor manufaktur di zona euro dan Inggris, sementara tingkat pengangguran di Uni Eropa tetap stabil di bulan Oktober.

• KOMODITAS: Harga minyak stabil pada hari Senin, karena optimisme seputar aktivitas pabrik yang kuat di China sebagian besar diimbangi oleh kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS tidak akan memangkas suku bunga lagi pada pertemuan bulan Desember. Minyak mentah berjangka Brent turun 1 sen, atau 0,01%, ditutup pada USD 71,83 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate ditutup pada USD 68,10 per barel, naik 10 sen, atau 0,15%. Sebuah survei sektor swasta menunjukkan aktivitas pabrik China berkembang dengan laju tercepat dalam lima bulan terakhir di bulan November, meningkatkan optimisme bisnis China tepat ketika Presiden terpilih AS Donald Trump meningkatkan ancaman perdagangannya. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, menunda pertemuan berikutnya hingga 5 Desember. Pertemuan tersebut akan membahas penundaan kenaikan produksi minyak yang dijadwalkan akan dimulai pada bulan Januari, sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters minggu lalu.

– Harga emas tergelincir pada hari Senin, menghentikan kenaikan beruntun selama empat hari, karena dolar AS melakukan reli tajam dan investor bersiap untuk data ekonomi penting dan pandangan Federal Reserve tentang jalur suku bunga. Emas spot turun 0,6% pada USD 2.636,54 per ons, setelah turun sebanyak 1% pada hari sebelumnya. Emas berjangka AS menetap 0,8% lebih rendah pada USD 2.658,50. Penguatan dolar yang sebagian dipicu oleh komentar Presiden terpilih AS Donald Trump bahwa negara-negara BRICS harus menahan diri untuk tidak mencoba menggantikan dolar telah menekan harga emas, kata Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals. Trump mendesak blok sembilan negara tersebut untuk tidak mendukung atau menciptakan alternatif selain dolar, dengan mengancam tarif 100% untuk setiap tindakan perlawanan.

• IHSG terus melemah sebesar -65.52/-0.95% ke level 7,046 menembus support dinamis MA10 di level 7,193. NHKSI RESEARCH menilai IHSG masih perlu mencari landasan yang kokoh untuk rebound dan memulai perjalanan window dressing memasuki bulan terakhir di tahun 2024. Investor/trader disarankan untuk beralih ke BUY ON WEAKNESS untuk saham-saham yang sudah berada di area Support di awal pekan ini. Perlu diingat bahwa minat beli asing masih belum muncul kembali di pasar kita karena pada hari Jumat mereka masih secara konsisten melakukan penjualan bersih sebesar IDR 1,60 triliun (pasar RG). Nilai tukar RUPIAH bertengger di level 15,851/USD, ada harapan “penguatan” Rupiah menuju level 15,600 – 15,500 di akhir tahun ini berdasarkan rencana pemangkasan FFR pada FOMC MEETING tanggal 17-18 Desember mendatang.

Company News

• BUMI: Laba Melejit 111 Persen, Kuartal III 2024 BUMI Defisit USD2,22 Miliar
• INKP: Emiten Grup Sinarmas (INKP) Tawarkan Surat Utang IDR 3,5T
• BRMS: Grup Bakrie (BRMS) Sebut Cari Pinjaman Buat Garap Tambang Emas di Palu

Domestic & Global News
Prabowo Patok Anggaran Makan Gratis IDR 10 Ribu, Cak Imin: Masih dalam Tahap Simulasi
Trump Ancam Tarif 100% untuk Negara BRICS Jika Buat Mata Uang Sendiri

Download full report HERE.