Today’s Outlook:
• NASDAQ melampaui angka 17.000 untuk pertama kalinya pada perdagangan hari Selasa (28/05/24), didorong oleh kenaikan saham NVIDIA dan optimisme seputar AI; sementara S&P500 ditutup sedikit menguat namun Dow Jones Industrial Average berakhir lebih rendah karena yield US Treasury naik ke level tertinggi dalam beberapa pekan terakhir setelah lelang obligasi yang lesu peminat. Nvidia melonjak 7% membuat nilai pasar raksasa teknologi tersebut melampaui USD 2.5 triliun sejak rilis kinerja kuartalannya, mendukung sentimen positif saham-saham chip lainnya (indeks semikonduktor terapresiasi 1,9%) ketika para trader kembali ke market dari long weekend. Para investor tengah menantikan data Inflasi AS di minggu ini yang dapat mempengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Laporan US Personal Consumption Expenditures (PCE) price index untuk bulan April yang merupakan barometer inflasi favorit The Fed diperkirakan akan tetap stabil setiap bulannya. Wall Street telah mencapai rekor terbaru belakangan ini karena para investor bertaruh bank sentral AS akan memulai penurunan suku bunga tahun ini. Ekspektasi mengenai kapan pivot ini akan terjadi masih tidak menentu, ditambah lagi oleh sikap para pengambil kebijakan yang masih merasa was-was data ekonomi masih mencerminkan trend Inflasi yang tinggi. Bahkan Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis, memberikan statement yang paling hawkish pada hari Selasa kemarin bahwa sikap kebijakan bank sentral AS masih bersifat restriktif, serta menambahkan bahwa para pejabat bank sentral belum sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut. Adapun peluang penurunan suku bunga 25 basis poin sebesar di atas 50% hanya tersedia untuk bulan November dan Desember tahun ini, seperti dilansir dari CME FedWatch Tool. Kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September telah berkurang menjadi sekitar 43.6%, mengempis dari 50% lebih di pekan lalu. Tak pelak sentimen ini semua membuat YIELD US TREASURY kembali melambung seiring ekspektasi bahwa masih jauh jalan bagi The Fed untuk mulai memotong suku bunga, sementara indikator ekonomi terbaru juga mengarah kepada indikasi menguatnya daya beli masyarakat. Indeks Keyakinan Konsumen AS secara tak terduga naik ke level 102 di bulan Mei, menguat di atas ekspektasi & bulan sebelumnya; sehingga disimpulkan kekuatan konsumen akan mendukung ekonomi AS secara keseluruhan.
• MARKET ASIA & EROPA: JEPANG melaporkan BoJ Core CPI di level 1.8%, lebih rendah dari ekspektasi 2.2% ; sehingga memungkinkan Bank of Japan untuk menahan keputusan menaikkan suku bunga kembali. Namun lain halnya jika Household Confidence mereka di bulan Mei terbukti mampu menanjak ke angka 39.1 seperti prediksi, maka artinya rumah tangga masyarakat lebih optimis dari posisi 38.3 sebelumnya. Iklim Konsumen yang sama akan dinilai pula oleh JERMAN, berdasarkan GfK German Consumer Climate untuk bulan June, apakah pandangan ke depannya mampu sedikit lebih optimis dari situasi yang sebenarnya masih terasa cukup gloomy. Lebih malam lagi, data yang lebih penting GERMAN CPI (Mei) akan merilis perkiraan awal mereka dan memperkirakan Inflasi Jerman di bulan Mei sedikit memanas ke level 2.4% yoy dari 2,2% di periode sebelumnya; walau secara bulanan mungkin terdeteksi melandai 0.2% mom daripada 0.5% pada bulan April.
• KOMODITAS: Harga EMAS terus berkilau melampaui rekor di bulan Mei, didukung demand kuat yang didominasi oleh Asia. Dalam 3 bulan terakhir, futures harga emas untuk pengiriman bulan Juni telah meningkat sekitar USD 300, bergerak dari USD 2,052 ke USD 2,360 saat ini. Pada hari Selasa, futures emas menguat 1,10% ke harga USD 2,360/ounce, sementara spot emas naik 0,32% pada USD 2,357. Bank sentral CHINA bertanggung jawab atas setidaknya 30% – 50% dari seluruh pembelian emas global yang dilakukan oleh otoritas moneter mereka dalam 2 tahun terakhir. Alasan mereka melakukan itu adalah untuk mengurangi ketergantungan akan US Dollar dan potensi sanksi ekonomi. Institusi keuangan besar dari Swiss, Julius Baer, memperkirakan target naik harga emas dalam 3 dan 12 bulan ke depan masing-masing adalah USD 2,450 dan USD 2,550 per ounce. View bullish yang sama juga ada pada PERAK, dengan potensi penguatan ke arah harga USD 31 dan USD 33 untuk 3 dan 12 bulan ke depan. Dari sudut komoditas lain, MINYAK menguat lebih dari 1% per barrel pada perdagangan Selasa di tengah ekspektasi OPEC+ akan mempertahankan pemangkasan produksi sukarela mereka sebagai keputusan rapat 2 Juni mendatang; ditambah perkiraan di AS akan memulai musim berkendara saat summer sehingga sejatinya bisa meningkatkan demand atas bensin, di tengah pelemahan US DOLLAR sebesar 0.1% ke bawah level terendah 1 minggu yang harusnya menambah minat beli minyak dari negara non-AS. Data perjalanan udara juga membantu mendorong harga minyak: jumlah kursi penerbangan domestik AS pada bulan Mei tercatat naik 5% mom dan hampir 6% yoy menjadi sedikit di atas 90 juta, di mana angka ini telah melampaui level pre-COVID 2019, menurut data yang ditarik dari perusahaan analisis penerbangan OAG. Berlanjutnya KONFLIK DI TIMUR TENGAH juga sedikit banyak masih memberikan dukungan pada harga minyak, yang mana pada hari Senin lalu terdengar berita tewasnya seorang anggota dinas keamanan Mesir dalam baku tembak dengan pasukan Israel.
• Analis UBS cukup optimis dengan trend bullish harga komoditas seperti emas, minyak, dan juga TEMBAGA di tahun ini. Harga tembaga mungkin tengah konsolidasi saat ini setelah harga menyentuh rekor tertinggi, namun fundamental yang positif terkait terbatasnya supply diperkirakan masih akan mendongkrak harga mencapai USD 11.500/metrik ton di akhir tahun, dan USD 12.000/mt ke atas pada pertengahan 2025. Di samping itu, usaha China meluncurkan kebijakan stimulus baru demi stabilisasi sektor property mereka akan semakin mendukung minat investor.
• IHSG kembali merangkak naik ke atas resistance MA50, punya chance untuk penguatan lebih lanjut hari ini ke arah 7300-7400. NHKSI RESEARCH menyarankan untuk tambah posisi di saham-saham bluechip di harga support yang mendapat sentimen positif (news-driven)
Company News
• BBRI: Salurkan KUR IDR59,96 T Hingga April 2024
• MEDC: Tuntaskan Divestasi Area 47 di Libya
• WIIM: Kinerja Melemah di Kuartal I-2024
Domestic & Global News
Indonesia Incar Bisnis Semikonduktor, Menko Airlangga Sebut OECD Tertarik Membantu
China Menangkis ‘Serangan’ Amerika di Industri Semikonduktor, Gelontorkan IDR 763 Triliun
Download full report HERE.