Today’s Outlook:

• Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada hari Rabu, dengan Dow Jones Industrial Average memimpin kenaikan dan S&P 500 mencetak rekor penutupan, sementara para investor mencerna laporan keuangan emiten dan menantikan data Inflasi berikutnya serta komentar pejabat Federal Reserve untuk mencari sinyal mengenai jalur suku bunga ke depannya. Indeks bluechip DJIA sekarang berada kurang dari 1% dari mencapai level 40,000 untuk pertama kalinya; DJIA naik 477,75 poin, atau 1,22% ke level 39.760,08, menandai kenaikan persentase harian terbesar Dow sejak 13 Desember. S&P 500 meraih rekor penutupan tertinggi baru pada hari Rabu, naik 0,4% ke rekor penutupan 5,250.96, didukung imbal hasil US Treasury yang tergelincir menjelang pidato Gubernur Federal Reserve Christopher Waller yang akan dirilis hari ini dan lebih banyak isyarat mengenai Inflasi. Ketiga indeks saham utama AS bersiap untuk mencatat kenaikan kuartalan, dengan S&P berada di jalur kenaikan persentase kuartal pertama terbesarnya sejak 2019. Para investor melihat peluang 70,4% bahwa The Fed akan memulai siklus pelonggaran kebijakan moneter mereka pada bulan Juni, menurut CME FedWatch Tool. PCE price index, yang merupakan ukuran Inflasi favorit The Fed, akan dirilis pada hari Jumat Agung (Good Friday), saat pasar saham AS (dan juga Indonesia) akan ditutup libur. Yield US Treasury turun menjelang pernyataan Gubernur Fed Waller yang sangat diantisipasi bahkan ketika beberapa pengamat Wall Street memperingatkan bahwa Gubernur Fed satu ini mungkin cenderung hawkish untuk mengimbangi ekspektasi The Fed yang dovish. Statement Waller ini mengawali serangkaian jadwal pidato dari pejabat The Fed lainnya, termasuk Chairman Jerome Powell dan anggota komite penetapan suku bunga Mary Daly.
• SENTIMEN MARKET LAINNYA: Saham-saham Energi berada di zona hijau, meskipun kenaikannya terbatas setelah rilis data industri yang menunjukkan peningkatan besar pada stok persediaan minyak mentah mingguan AS. Data dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan persediaan untuk pekan yang berakhir 22 Maret naik 3,2 juta barel, jauh di atas ekspektasi adanya penurunan 700.000 barel. Hari ini akan dinantikan data final GDP 4Q23 yang diperkirakan berada pada level 3.2% qoq, turun dari 4.9% di kuartal sebelumnya. Tak lupa update mingguan klaim pengangguran memprediksi Initial Jobless Claims akan keluar di angka 212 ribu, diharapkan lebih tinggi dari 210 ribu pada pekan sebelumnya. Lebih malam lagi, pandangan penting dari University of Michigan mengenai Inflasi dan ekspektasi konsumen akan ditunggu para pelaku pasar bagaimana kira-kira optimisme iklim usaha 6 bulan ke depan. Pada hari Rabu, S&P Global Ratings mempertahankan peringkat kredit negara AS di ‘AA+/A-1+’, dengan prospek stabil yang mencerminkan ekspektasi akan berlanjutnya ketahanan ekonomi dan kebijakan moneter yang efektif. Penegasan ini muncul di tengah tingkat utang pemerintah tinggi dan adanya tantangan dalam mencapai kerja sama fiskal bipartisan.
• MARKET EROPA: Survey iklim usaha dan keyakinan konsumen di wilayah EUROZONE pada bulan Maret memperlihatkan outlook yang belum terlalu optimis walau terdeteksi sedikit perbaikan di dalam mood sentimen yang cenderung masih slow. Hari ini akan dipantau pula angka final dari GDP 4Q23 INGGRIS yang diperkirakan confirm terjerumus dalam zona resesi -0.3% qoq dan -0.2% yoy, memburuk dari kuartal sebelumnya – 0.1% secara kuartalan dan 0.3% secara tahunan; dengan demikian menempatkan Inggris dalam istilah technical recession secara 2 kuartal berturut-turut mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif. Selanjutnya JERMAN akan menyusul dengan beberapa indikator penting seperti: German Retail Sales (Feb.) & Unemployment Rate (Mar.).
• KOMODITAS: Harga MINYAK diramal bisa melonjak hingga USD 100/barel di bulan September menyusul keputusan Rusia untuk memangkas produksi, meskipun AS kemungkinan akan menggelontorkan cadangan minyak daruratnya untuk membatasi penguatan harga. Langkah Rusia diperkirakan bisa mendorong harga minyak BRENT ke level USD 90 bpd pada bulan April, mencapai pertengahan USD 90 bpd pada bulan Mei dan mendekati USD 100 bpd di bulan September, sehingga memberikan tekanan pada pemerintah AS menjelang pemilu (menurut catatan dari JPMorgan), seraya menambahkan bahwa harga minyak telah naik 18% sejak bottom di bulan Desember. Lonjakan harga minyak diharapkan dapat membujuk OPEC dan sekutunya, atau OPEC+, untuk mengurangi pemangkasan produksi sukarela mereka, di satu sisi Rusia malah berjanji pada awal bulan Maret untuk menambah pemotongan produksinya sebesar 471 ribu barel per hari yang akan dimulai di kuartal 2, menjadikan output harian mereka berada di angka 9 juta barel pada bulan Juni demi memenuhi batas produksi yang disepakati OPEC+, demikian perkiraan JPMorgan. Namun upaya untuk mencapai harga minyak Brent yang bernilai USD 100/barel menghadapi banyak tantangan, salah satunya adalah respons kebijakan di AS karena harga minyak dan gas yang tinggi selama tahun pemilu sepertinya tidak dapat ditoleransi. Namun ketika harga minyak harus meningkat sehingga harga gas pun turut terapresiasi di atas USD 4/galon, AS mungkin sekali lagi terpaksa beralih ke cadangan minyak strategisnya dan melepaskan jutaan barel untuk melindungi mereka dari guncangan harga; seperti yang dilakukan pemerintahan Presiden Joe Biden pada tahun 2022 di mana mereka menjual 180 juta barel minyak selama 6 periode dari cadangan minyak strategis AS untuk menurunkan harga bensin setelah peristiwa Rusia menginvasi Ukraina. Satu hal lagi, prospek melonjaknya harga minyak di atas USD 90/barel kemungkinan besar akan menghadapi musuh yang sudah tidak asing lagi: berkurangnya permintaan global akibat ekonomi yang tak begitu bersemangat.
• IHSG ditutup memerah pada perdagangan Rabu, turun ke level 7310.1 yang berarti Closing di bawah Support trendline uptrend yang menjaga jalur pendakian sejak bottom awal November lalu; apalagi ketika penurunan IHSG ini diikuti jual bersih asing senilai IDR870.3 milyar. Support toleransi terakhir adalah MA50 sekitar 7280 yang mana apabila turut runtuh pula maka akan menyeret IHSG konsolidasi lebih lanjut menuju Support 7250-7240/7200-7150. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader untuk lebih banyak pertahankan sikap WAIT & SEE menjelang libur Paskah esok hari yang akan akhiri bulan Maret sekaligus kuartal 1/ 2024.

• ENRG: Caplok 2 Sumur Minyak Milik Pertamina Hulu
• CPIN: Laba Tergerus 20,8 Persen
• INAF: Jaminkan Aset IDR724,89 Miliar

Domestic & Global News
• Luhut Minta Utang Minyak Goreng Dibayar, Kemendag Bilang Begini
• Laba Industri China Tumbuh Lebih Tinggi, Sinyal Ekonomi Pulih?

Download full report HERE.