Sektor Teknologi berkinerja baik selama Lockdown; Nasdaq menguat lebih dari 4%. Valuasi Sektor Teknologi dan Growth Stock yang bergantung pada Future Cash Flows dan sangat sensitif pada perubahan suku bunga, diuntungkan dengan kenaikan FFR yang hanya +75 Bps (Vs. Spekulasi +100 Bps). Penguatan Indeks Teknologi Nasdaq, melampaui Dow Jones (+1,4%) dan S&P500 (+2,6%), seiring Powell mengisyaratkan perlambatan kenaikan FFR. UST2Y yang juga sensitif pada kenaikan FFR, mencatatkan penurunan yield hingga 6 Bps, melampaui UST10Y yang hanya turun 2 Bps. Apresiasi Wall Street kemarin juga di tengah penantian data ekonomi GDP Annualized AS 2Q22 yang diproyeksikan tumbuh tipis +0,5% QoQ (Vs. 1Q22 -1,6%); data tenaga kerja Initial Jobless Claims dan Continuing Claims diproyeksikan terjaga.
Kenaikan FFR 75 Bps Price In, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak Bullish dengan level Support: 6860-6850 dan Resistance: 6900-6912 / 7000 / 7150-7175. Pelaku pasar telah mengantisipasi kenaikan FFR 75 Bps, terlihat dari IHSG yang bergerak dalam kisaran sempit 6.858-6.911 pekan ini. Pergerakan Rupiah pun terjaga, seiring DXY yang turun ke level 106,45 kemarin, pasca menyentuh level tinggi 108,54 pertengahan Juli lalu. Adapun, penantian rilis Earning Results BMRI, BBNI, dan sejumlah saham Consumer Non-Cyclicals menjadi katalis positif perdagangan pekan terakhir Juli ini. Sebagai catatan, pergerakan Indeks LQ45 pekan depan menggunakan komposisi baru, yaitu saham baru ARTO, BRIS dan INDY menggantikan GGRM, PTPP dan TKIM.
Download full report HERE.