Ketiga indeks utama AS bergerak flat cenderung bearish dengan Nasdaq memimpin pelemahan sebesar 1.16% pada perdagangan di awal pekan terakhir dari bulan Juni, dipicu oleh kekhawatiran investor bahwa posture agresif Federal Reserve atas kebijakan suku bunga akan mengirim ekonomi negara menuju resesi. Setelah pada hari Jumat, Nasdaq dan S&P500 telah mematahkan kemenangan 8 minggu & 5 minggu berturut-turut mereka, pada perdagangan Senin kemarin (26/06/23) para investor menimbang efek dari guncangan politik Russia terhadap pasar keuangan. Sejumlah tentara bayaran yang tadinya tengah bergerak menuju Moscow dengan niat untuk menggoyang kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, disinyalir telah menghentikan aksinya. Harga Crude Oil dunia yang sempat sedikit memanas atau naik 0.3%, stabil di harga USD 69.37/barrel. Para trader komoditas akan memantau lekat-lekat kondisi Eropa akan kemungkinan adanya gangguan persediaan. Dari sudut suku bunga, para investor fokus kepada arah kebijakan berikutnya. Federal Reserve masih bertekad untuk meneruskan kebijakan moneter ketat sambil membawa turun Inflasi ke level Target 2%. Lebih banyak data ekonomi yang akan rilis pada pekan ini seperti Consumer Confidence, New Home Sales, Durable Orders, & Jobless Claims mingguan; diharapkan dapat membantu menentukan arah kebijakan suku bunga ke depannya. Dari benua Eropa, Jerman melaporkan German Ifo Business Climate Index (Juni) di tingkat 88.5, lebih rendah dari ekspektasi 90.7 & pastinya dari periode sebelumnya 91.5; menandakan para pebisnis baik dari sektor manufaktur, kontraktor, wholesale & retail memandang iklim usaha Jerman akan melemah dalam 6 bulan ke depan.

Sementara itu dari dalam negeri, IHSG berhasil ditutup di teritori positif pada Senin (26/06/23) mengawali pekan perdagangan yang singkat, didukung oleh minat beli asing sebesar IDR 113.53 miliar. Di hari perdagangan terakhir semester 1/2023 ini, IHSG diperkirakan akan berusaha mencoba menembus Resistance MA20 & MA10. Penutupan di atas 6685 akan cukup membuat IHSG bertahan di daerah tidak terlalu bearish (alias sideways) selama bursa ditutup akibat libur & cuti bersama Idul Adha yang cukup panjang pada 28-30 Juni. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader pasar modal Indonesia untuk HOLD all positions, dan menunda untuk Average Up terlalu banyak karena IHSG rentan akan banyak faktor ketidakpastian yang mungkin terjadi saat libur nanti.

Download full report HERE.