Dow Jones kembali harus tergerus untuk hari keempat berturut-turut dipicu oleh pembicaraan terkait pagu utang AS yang menemui jalan buntu dan berpotensi menimbulkan gagal bayar pertama dalam 4 dekade, tepat pada tenggat waktu 1 Juni mendatang. Dow Jones memimpin pelemahan dengan turun 0.77%/255 points; adapun 10 dari 11 sektor S&P500 bergerak ke teritori negatif terkecuali sektor Energi yang mendapat angin bagus dari rencana pemotongan produksi OPEC+, plus rilis data US Crude Oil Investories yang secara mengejutkan turun jauh di bawah ekspektasi, berkurang sebanyak 12,456 juta barrel. CBOE Volatility Index, yang juga terkenal sebagai indeks “ketakutan” Wall Street, naik ke sekitar titik tertinggi 3 minggu. Pandangan mengenai suku bunga dari Federal Reserve pun menjadi pusat perhatian pelaku pasar. Adapun rilis Fed Meeting Minutes dari rapat terakhir 2-3May lalu, berhasil menunjukkan bahwa kebanyakan pejabat The Fed menilai bahwa bisa saja mereka tak perlu menaikkan suku bunga lagi pada FOMC Meeting mendatang pada tanggal 13-14 Juni (sesuai ekspektasi para investor); walaupun pivot (pemotongan suku bunga) juga belum bisa terjadi menimbang belum cukup alasan kuat untuk mengakhiri trend kebijakan moneter ketat. Dari benua Eropa, Inggris berhasil mencatatkan penurunan Inflasi April ke tingkat 8.7% YoY, akhirnya meninggalkan tingkat double digit seperti pada bulan sebelumnya di 10.1%; namun sayangnya secara bulanan UK CPI masih terdata naik 1.2% MoM, lebih tinggi dari forecast & previous period 0.8%. Adapun mereka berhasil melandaikan PPI Input secara signifikan, atau harga bahan baku/mentah yang dibayar oleh produsen manufaktur; merupakan indikator utama dari Inflasi harga konsumen. German Ifo Business Climate Index (May) belum bisa lebih optimis memandang iklim usaha 6 bulan ke depan secara pembacaannya rilis di angka 91.7 (lebih rendah dari forecast & previous period yang di sekitar 93). Hari ini akan dinantikan angka GDP 1Q23 Jerman; dari AS akan diumumkan GDP 1Q23 dan Initial Jobless Claims yang mana diprediksi angka klaim pengangguran akan keluar di angka 250 ribu, bertambah dari minggu sebelumnya di 242 ribu. AS juga akan menantikan data Pending Home Sales (Apr.) di mana diperkirakan terdapat pertumbuhan sebesar 0.5%, termasuk jauh lebih tinggi daripada penurunan bulan sebelumnya di -5.2%.

Bank Sentral Indonesia kembali menunjuk Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI untuk periode kedua. Situasi market yang cukup volatile berhasil menutup IHSG di teritori positif, atau naik 0.14%/9.12 points walau masih kurang ke level aman setidaknya di atas 6765 (up to 6785). NHKSI RESEARCH masih tetap menyarankan para investor/trader pasar modal Indonesia untuk tidak tergesa-gesa menambah posisi, sebelum level Resistance tersebut confirm mampu terlalui.

Download full report HERE.