Wall Street melemah 2%, kontras dengan PCE yang melandai. NHKSI Research melihat survei PCE Deflator AS Juli melandai ke level 0,0% MoM (Vs. Jun. 1,0% MoM) dan 6,4% YoY (Vs. Jun. 6,8% YoY), seiring CPI Headline AS telah mencapai puncaknya pada Juni dengan 1,3% MoM dan 9,1% YoY, mengindikasikan bahwa the Fed memiliki ruang untuk mulai melonggarkan kebijakan moneternya. Adapun, Nasdaq pimpin penurunan Wall Street, atau turun hingga 2,5% seiring kekhawatiran Front Loading lanjutan, atau kenaikan FFR 75Bps pada September mendatang. Investor juga mencermati rencana the Fed untuk mengurangi Balance Sheet yang hampir USD9 triliun, proses yang telah dimulai Juni lalu.
Kenaikan BBM Subsidi Pertalite dan Solar, akan mendorong inflasi September lebih tinggi. Awal pekan, IHSG konsisten bergerak di Zona Merah, sebelum akhirnya ditutup melemah 64 poin. Investor relatif merespon negatif rencana Pemerintah menaikkan harga BBM Subsidi jenis Pertalite, secara langsung mempengaruhi tingkat inflasi, yang kemudian berpotensi mengurangi daya beli masyarakat. Tekanan IHSG juga dipengaruhi oleh depresiasi Rupiah yang kembali mendekati level IDR14.900/USD. Di sisi lain, investor juga tengah menantikan hasil RDG Selasa ini, diproyeksikan tetap mempertahankan BI 7DRRR Agustus di level 3,50%. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak Bearish (konsolidasi lanjutan), dengan Support: 7.064-7.050 / 7.020- 7.000 / 6.930 dan Resistance: 7.125 / 7.174 / 7.185 / 7.230.
Download full report HERE.