Saham defensif menopang S&P 500, mengabaikan spekulasi kenaikan FFR +75Bps kelima kalinya untuk bulan Desember. Di sisi lain, kekhawatiran Hawkish agresif lanjutan, dan melemahnya permintaan minyak mentah oleh China, menekan saham energi. Harga minyak mentah terkoreksi 2% hari Jumat, dengan Brent dan WTI masing-masing ditutup di level USD87,62/Barel dan USD80,08/Barel. Tekanan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh Strong Dollar yang masih relatif kuat, membuat minyak lebih mahal bagi pembeli non-AS. Adapun, pasar properti AS kembali tertekan, dengan Existing Home Sales Okt. MoM turun -5,9% (Vs. Sept. -1,5%), seiring 30Y Fixed Mortgage Rate menyentuh angka 7% di Oktober, level tertinggi sejak 2002.

China diproyeksikan kembali menahan suku bunga acuan kredit, guna mendukung pertumbuhan ekonomi, namun tanpa mendorong nilai Yuan lebih rendah. Data menunjukkan 1Y dan 5Y Loan Prime Rate China Nov., masing-masing diproyeksikan berada pada level 3,65% dan 4,30% (Vs. Okt. 3,65% dan 4,30%), berdasarkan survei Bloomberg. People’s Bank of China (PBOC) diprediksikan kembali mempertahankan suku bunga acuan kredit untuk bulan ketiga berturut-turut, menopang ekonomi yang melambat dan mengantisipasi capital outflow dari China. Di sisi lain, minimnya sentimen domestik, membuat IHSG bergantung pada faktor eksternal hari ini. NHKSI Research memproyeksikan IHSG awal pekan bergerak sideways.

Download full report HERE.