Today’s Outlook:
• Indeks saham global MSCI turun lebih dari 1% pada hari Rabu setelah sembilan hari berturut-turut mengalami kenaikan, sementara imbal hasil Treasury turun karena data ekonomi AS melampaui ekspektasi dan inflasi Inggris melambat pada tingkat yang cukup mengejutkan pasar. Penurunan pada hari Rabu menghentikan kenaikan beruntun selama sembilan sesi untuk indeks ini. Di Wall Street, Nasdaq Composite memimpin penurunan sebesar 1,5% menjadi 14.777,94.
• Yield US Treasury tenor 10 tahun turun ke level terendah dalam hampir lima bulan terakhir karena imbal hasil obligasi global melemah setelah rilis data inflasi Inggris. Obligasi AS tenor 10 tahun turun 6,7 basis poin menjadi 3,855%, dari 3,922% di akhir hari Selasa. Obligasi AS bertenor 30 tahun terakhir turun 4,7 basis poin menjadi 3,9889%, dari 4,036%. Sedangkan Obligasi AS bertenor 2 tahun terakhir turun 9,5 basis poin menjadi 4,3418%, dari 4,437%.
• Penjualan rumah baru di AS naik secara tak terduga di bulan November. Di tengah optimisme mengenai pasar tenaga kerja, Conference Board mengatakan indeks kepercayaan konsumen semakin meningkat menjadi 110,7 bulan ini, lebih baik dari ekspektasi ekonom yang sebesar 104,0. Investor pada awalnya bereaksi positif terhadap data tersebut tetapi S&P 500 kehilangan tenaga pada sesi sore hari, mengakhiri hari perdagangan jatuh 1,5%, padahal tinggal 0,4% lagi dari rekor tertingginya pada Januari 2022.
• Harga MINYAK sedikit lebih tinggi setelah mencapai level tertinggi dalam hampir tiga minggu, karena para trader masih kekhawatiran tentang gangguan di Laut Merah setelah militan Houthi (Iran-Yemen) meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal komersial. Patokan minyak global, Brent, sempat berada di atas USD80 per barel. Minyak mentah AS / WTI ditutup naik 0,38% pada USD74,22 per barel dan Brent ditutup pada USD79,70, naik 0,59% pada hari ini. Pada logam mulia, EMAS spot turun 0,4% ke angka USD2.031,61 per ons.
• Dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya, sementara Poundsterling turun tajam setelah inflasi Inggris pada bulan Nov jatuh ke tingkat terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir pada level 3,9%. Angka ini jauh lebih rendah daripada 4,4% perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Dolar menguat terhadap Poundsterling setelah data inflasi Inggris memicu spekulasi penurunan suku bunga oleh Bank of England.
• IHSG melanjutkan pendakian kemarin ditutup di atas level Resistance krusial 7200 berkat sumringah nya market Asia setelah Bank Of Japan pertahankan sikap dovish nya, sementara PBOC pun tidak mengubah tingkat suku bunga acuan mereka, sesuai ekspektasi. Asing kembali bukukan pembelian bersih saham sebesar IDR 624.8milyar, menjadikan posisi Foreign Net Buy YTD di angka IDR 4.92triliun.
• Siang nanti akan dipantau keputusan RDG BI mengenai suku bunga yang diperkirakan masih ditahan tak berubah di level 6.0%. NHKSI RESEARCH menilai sentimen bullish akibat outlook dovish suku bunga dan view pivot di tahun depan masih akan jadi katalis positif bagi market sampai akhir tahun, sehingga menyarankan para investor untuk terus manfaatkan Santa Claus Rally dan potensi window dressing to let your profit run, sambil tetap tak lupa memasang titik Trailing Stop di market yang terus menggapai level ketinggian terbaru.

Company News
• HRTA: Teken MoU Ekspor Perhiasan Emas
• MNCN: Mendapatkan Hak Siar EURO 2024 dan EURO 2028
• EDGE: Toto Sugiri Cabut dari Indointernet

Domestic & Global News
• Jokowi Bakal Groundbreaking 10 Proyek Lagi di IKN Januari 2024
Bank-Bank China Ikut Tahan Suku Bunga, Sinyal Pelonggaran Moneter Awal 2024?

Download full report HERE.