Rilis kinerja emiten dorong bursa saham Wall Street ditutup variatif. Dow Jones berakhir naik 0,71%, sedangkan S&P 500 turun 0,06% dan Nasdaq turun 1,22%. Adapun pasar obligasi Amerika Serikat menguat, pasca International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan globalnya untuk tahun 2022 dan 2023, membuat investor kembali selektif minati instrumen safe haven. Yield US Treasury tenor 10-tahun ditutup turun lebih dari 10 bps, dari sebelumnya sempat menyentuh level tinggi 2,98%. Proyeksi IMF disebabkan oleh konflik Rusia dan Ukraina yang belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,4% ke level 7.227, didukung kenaikan sektor infastruktur (+2,77%) dan keuangan (+2,03%). Adapun, investor asing catatkan net buy senilai IDR 832 miliar, dengan top buy diantaranya saham BBRI dan BBNI. Saat ini, investor mulai menantikan rilis kinerja 1Q22 sejumlah emiten perbankan dan konsumer, dan sentimen pembagian dividen. Hari ini, NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak upward dengan kisaran 7.150-7.300.

Download full report HERE.