Di tengah hari libur nasional yang melanda bursa saham AS, maka para investor harus menggunakan sentimen lainnya yang ada dalam menentukan arah pergerakan market. Dimulai dari Sekretaris Negara AS yang menempuh perjalanan pertama dalam 5 tahun ke China untuk mendiskusikan berbagai hal seperti perdagangan, industri semikonduktor global, sekaligus tentang status Taiwan dan sejarah hak asasi manusia Beijing; serta mendapatkan hasil yang konstruktif dan mengurangi persaingan di antara dua negara terbesar di dunia tersebut. Goldman Sachs bergabung dengan kelompok bank besar seperti Bank of America, JPMorgan, UBS, & Standard Chartered yang memangkas pertumbuhan ekonomi China pada masa recovery pasca pandemi ini, ke tingkat 5.4-6% untuk tahun ini, dan juga menurunkan prediksi GDP 2024 China menjadi 4.5-4.6%. Kebanyakan bursa saham Eropa & Asia kemarin ditutup di teritori negatif, seiring para investor mencerna outlook ekonomi global yang semakin menunjukkan perlambatan ekonomi, di mana Euro Zone memasuki resesi pada kuartal pertama tahun ini dan China yang belum mampu memegang kendali pertumbuhan market regional. Ditambah lagi komentar Federal Reserve terbaru yang menyatakan kenaikan suku bunga masih akan berlanjut di musim panas ini seiring langkah mereka menekan Inflasi; berpotensi akan semakin menggiring ekonomi global menuju resesi yang merata. Di sisi lain, hari ini akan diperhatikan langkah bank sentral China yang diperkirakan justru akan memotong suku bunga acuan setidaknya 10 bps dalam upaya merangsang pertumbuhan ekonomi mereka. Sebaliknya, Bank of England diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan 25 bps pada hari Kamis demi memerangi tingkat Inflasi tertinggi di antara negara-negara G7, masih lebih besar 4x dari target 2% mereka. Harga minyak dunia tergelincir pada perdagangan hari Senin (19/06/23) dipicu oleh lemahnya kebangkitan ekonomi di China akan memukul sisi permintaan importir minyak terbesar dunia pada semester dua tahun ini.

Menimbang sentimen yang tengah bergulir di pasar keuangan, NHKSI RESEARCH berpikir IHSG perlu lebih banyak sentimen positif lagi untuk memotivasi penembusan Resistance krusial 6745-6765. Para investor/trader pasar modal Indonesia disarankan untuk Wait & See dulu sebelum memutuskan untuk Average Up; seraya memperhatikan level Support terdekat di level 6680-6660.

Download full report HERE.