Indeks saham AS bergerak tipis di teritori positif; indeks Dow Jones bahkan membukukan kenaikan selama 8 hari berturut-turut di tengah-tengah sentimen laporan keuangan kuartalan. Saham-saham bank AS melanjutkan rally mereka, dengan S&P500 bank index melaju 1.7%, membukukan kenaikan 3 sesi berturut-turut. Goldman Sachs merupakan salah satu perusahaan besar yang menjadi sorotan (selain Tesla & Netflix) setelah melaporkan penurunan profit dalam 3 tahun. Laba kuartal 2 tahun 2023 diperkirakan turun 8.2%, seperti dilansir dari Refinitiv, lebih drop dari penurunan 5.7% yang diperkirakan pada awal bulan. Sebelum itu, AS melaporkan pertumbuhan Retail Sales (Juni) yang dirilis di bawah ekspektasi, tumbuh hanya 0.2% secara bulanan dan 1.49% secara tahunan; tak mampu penuhi ekspektasi dan jelas di bawah bulan sebelumnya. Demikian pula Industrial Production (Juni) mereka yang terdata malah catatkan pertumbuhan negatif -0.43% yoy dan -0.5% mom, sangat jauh di luar dugaan yang memperkirakan pertumbuhan positif atau setidaknya flat. Data kesehatan sektor properti pun telah dipublikasikan di mana data US Building Permits dan Housing Starts di bulan Juni seluruhnya menunjukkan penurunan. Kabar baik datang dari benua Eropa di mana Inggris yang berhasil melaporkan pertumbuhan Inflasi yang semakin terkendali, tercatat 7.9% yoy dan 0.1% mom di bulan Juni, jelas mengalahkan konsensus & posisi bulan Mei. Demikian pula mereka berhasil menekan PPI Input & Output mereka di bulan Juni semakin mendingin dari periode sebelumnya. Zona Eropa pun melaporkan pertumbuhan Inflasi yang semakin menjinak di mana CPI (Juni) terpantau 5.5% yoy, melandai cukup signifikan dibanding 6.1% di bulan Mei; walau secara bulanan CPI ini malah terdata naik 0.3% mom (vs 0% di bulan sebelumnya). Sebaliknya secara Core CPI, Zona Eropa malah mencatatkan pertumbuhan 5.5% yoy dan 0.4% yang ternyata masih di atas performa bulan sebelumnya. Pagi ini Jepang telah merilis Trade Balance (Juni) di mana secara tak terduga mereka malah melaporkan surplus JPY43 miliar, didukung oleh peningkatan Ekspor & turunnya Impor; di tengah prediksi defisit dan performa bulan lalu yang sangat defisit. Berikutnya akan dipantau beberapa highlight penting dari seantero dunia, dimulai dari keputusan bank sentral China mengenai suku bunga di mana konsensus memperkirakan akan dijaga tetap flat di level 3.55%. Setelah itu menyusul Indonesia yang akan laporkan Retail Sales, kemudian disusul siangnya data German PPI (Juni) yang juga diharapkan mampu semakin mendingin mengikuti negara-negara Eropa sebelumnya. Dan akhirnya pada malam hari ini, para pelaku pasar global akan memonitor rilis data US Initial Jobless Claims yang diharapkan bisa semakin bertambah; serta Index Manufaktur Philadelphia Fed yang tampaknya cukup penting sebagai benchmark pertumbuhan ekonomi AS. Satu lagi pelengkap data sektor perumahan AS yang ditunggu-tunggu adalah Existing Home Sales (Juni) yang sebenarnya juga diprediksi akan alami penurunan.
Pasar modal Indonesia akan kembali memulai perdagangan hari ini setelah menikmati libur Tahun Baru Muharram pada tanggal 19 Juli kemarin, melanjutkan perjuangan untuk mempertahankan bullish jangka pendek ini tetap di jalur kenaikannya. Secara teknikal, hari ini kita akan melihat kekuatan MA10 menjaga IHSG di atas level 6800. Menimbang sentimen yang bergulir di pasar, NHKSI RESEARCH menyarankan untuk memanfaatkan momentum pullback sebagai kesempatan untuk Buy on Weakness (bertahap).
Download full report HERE.