Aktivitas bisnis AS kembali terkontraksi, seiring tren suku bunga tinggi membebani ekonomi, Dow sempat terdepresiasi 500 poin, sebelum akhirnya ditutup melemah 0,8% akhir pekan. Selain wacana the Fed melanjutkan kenaikan FFR diatas 5% pada 2023 mendatang, investor merespon negatif rilis data S&P Global US Manufacturing PMI maupun Services PMI Dec., yang masing-masing terkontraksi ke level 46,2 (Vs. Nov. 47,7) dan level 44,4 (Vs. 46,2). Pekan lalu, investor mengkhawatirkan kenaikan FFR masing-masing 25Bps pada dua bulan pertama, dan Maret tahun 2023, akan membuat resesi AS lebih dalam, dan berlangsung dalam jangka waktu lebih lama.

Upaya IHSG kembali 6.900, di pekan kedua terakhir 2022. BI yang diproyeksikan menutup tahun 2022 dengan pelonggaran kebijakan moneter, dan klaim pengangguran AS yang kemungkinan naik, berdasarkan survei Bloomberg, akan menjadi katalis positif pasar pekan ini. Initial Jobless Claims AS sepekan yang berakhir 17 Des., diproyeksikan sebanyak 222K (+5,2% WoW), memberikan indikasi bahwa the Fed dapat kembali melonggarkan kebijakan moneternya. Berakhirnya laga Piala Dunia 2022, dan di tengah sejumlah sentimen, NHKSI Research memproyeksikan IHSG awal pekan berpeluang bergerak bullish.

Download full report HERE.