Rebound kuat pada sektor keuangan berhasil mendukung ketiga indeks Wall Street membukukan kenaikan yang mantap di atas 1% pada perdagangan Kamis (16/03/23), dengan Nasdaq memimpin penguatan sebesar 2,48%. Sejumlah institusi keuangan AS bersatu padu menyuntik First Republic Bank sampai sebesar USD 30 miliar demi menyelamatkan bank tersebut dari kejatuhan yang sama dengan 2 bank terdahulu, SVB & Signature Bank. Menteri Keuangan Janet Yellen juga berusaha menenangkan para depositor dengan menyatakan bahwa sistem perbankan AS tetap solid dan rakyat bisa tetap yakin bahwa simpanan mereka akan tetap ada selama mereka membutuhkannya. Bantuan perbankan yang sama juga dialami oleh Credit Suisse setelah Swiss National Bank menjanjikan bantuan kredit hingga USD 54 miliar demi menyelamatkan likuiditas dan kepercayaan investor. Sementara itu, data ekonomi AS rilis kemarin menyatakan bahwa klaim pengangguran atau Initial Jobless Claims keluar lebih rendah dari yang diharapkan yaitu 192 ribu klaim (vs 205 ribu forecast, vs 212 ribu previous) menandakan pasar tenaga kerja AS masih ketat. Di sisi lain, Building Permits (Feb.) naik lebih tinggi dari perkiraan & bulan sebelumnya di angka 1.524juta. Menyikapi data ini, pasar memperkirakan kemungkinan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga 25bps pada FOMC Meeting pekan depan, naik jadi 80% dari di bawah 50% sebelumnya. Sementara itu, ECB telah mendahului dengan menaikkan suku bunga acuan mereka 50 bps pada rapat bank sentral kemarin, sesuai ekspektasi. Sore ini (WIB) angka CPI Zona Euro (Feb.) akan dipantau dengan perkiraan masih kukuh berada di level 8.5%.
Kebalikannya, akibat guncangan pada sektor keuangan global, IHSG belum mampu bangkit dari teritori negatif sepanjang perdagangan Kamis kemarin, ditutup dengan penurunan hampir 1% ke area Support 6565.73; dipicu oleh Foreign Net Sell sebesar IDR 732,09 miliar. Adapun Bank Indonesia juga telah menetapkan BI7DRR tetap berada di level 5.75% (sejak Januari) karena kenaikan suku bunga sebelumnya dipercaya sudah cukup untuk mengendalikan tingkat Inflasi Indonesia sampai ke targetnya pada tahun ini. Menimbang sentimen market yang ada, NHKSI RESEARCH menilai sebenarnya terbuka kemungkinan technical rebound pada IHSG yang telah memasuki area Support kritikal 6550-6500; apalagi RSI juga sudah berada di wilayah Oversold. Namun demikian, para investor/trader pasar modal Indonesia sebaiknya menghindari pembelian yang besar di penghujung minggu demi menjaga eksposure atas kemungkinan pukulan tak terduga berikutnya dari market global saat weekend nanti.
Download full report HERE.