Dow Jones dkk ditutup melemah pada hari Jumat (14/04/23) di tengah sentimen rilis data ekonomi yang bervariasi seolah mengkonfirmasi bahwa akan ada kenaikan suku bunga AS berikut oleh Federal Reserve, memupuskan antusiasme para investor setelah sejumlah bank AS merilis laporan kinerja kuartalan mereka dan mampu membuat sektor perbankan S&P500 melonjak 3.5%. Industrial Production (Mar.) keluar lebih tinggi dari perkiraan di level 0.53% yoy (vs forecast -0.9%), ditambah Michigan Consumer Expectations & Sentiment (Apr.) juga tampak lebih ke arah ekspansif. Data-data tersebut memperlihatkan ekonomi AS masih mempunyai geliat yang cukup panas, sehingga memberikan alasan bagi The Fed untuk melanjutkan trend naik suku bunga mereka, bahkan sampai bulan Juni. Market memperhitungkan 74% probabilitas kemungkinan tersebut akan terjadi, seperti dilansir CME Group Fedwatch; membuat US Treasury tenor dua tahun pun sontak menguat.

Dua hari menjelang libur hari raya Idul Fitri bagi para investor Indonesia, namun data penjualan mobil tampak drop di level 2.6% yoy dibanding 7.4% periode sebelumnya. Adapun hari ini akan dinantikan data Trade Balance (Mar.) yang sedianya keluar di angka sekitar USD 3.99 milyar (memang diperkirakan lebih rendah dari bulan sebelumnya di USD 5.48 milyar). NHKSI RESEARCH memperkirakan IHSG masih akan bergerak lambat menjelang libur panjang, sehingga menyarankan untuk tidak melakukan positioning terlalu agresif; secara posisi penguatan Rupiah ini rentan pullback, dan posisi indeks saham AS yang tengah berada di area Resistance juga punya potensi trend reversal.

Download full report HERE.