Bursa dunia terguncang pada perdagangan Rabu (15/03/23) oleh kekhawatiran terbaru dari sektor perbankan yang disumbangkan oleh Credit Suisse setelah investor terbesarnya menyatakan bahwa mereka tidak bisa lagi menyuntik dana ke dalam bank dan meningkatkan kepemilikan saham di atas 10%. Berita ini sontak membuat saham Credit Suisse tumbang 24,2% ke titik terendah mereka sepanjang sejarah. Namun demikian, ketiga indeks saham AS berhasil bangkit dari titik terendah mereka dengan penutupan kurang dari 1% (Nasdaq malah menguat tipis 0,05%) setelah Swiss National Bank mengumumkan dukungan penuh kepada Credit Suisse. Guncangan pada sektor perbankan belakangan ini memunculkan 50% harapan market bahwa Federal Reserve akan tidak menaikkan suku bunga sama sekali pada FOMC Meeting 21-22 Maret mendatang. Lebih lanjut lagi, data Inflasi di tingkat produsen atau PPI AS (Feb.) ternyata mampu terkontraksi di luar perkiraan ke level minus 0,1% (dari forecast & previous di angka 0,3%); sementara Retail Sales (Feb.) juga melandai lebih besar dari perkiraan -0,3%, menjadi -0,4%. Hari ini akan dipantau data penting lainnya dari AS yaitu Building Permits (Feb.), Initial Jobless Claims, dan Philadelphia Fed Manufacturing Index (Mar.) untuk memantau tanda tanda resesi berikutnya. Adapun dari benua Eropa, keputusan suku bunga akan ditentukan oleh ECB di mana konsensus masih mengatakan adanya kenaikan 50 bps.

IHSG diseret kembali ke teritori negatif pada sesi kedua perdagangan Rabu walau sempat menjajal ke atas Resistance 6700, jadi tergelincir 13.68points / -0,21% ke level 6628.14, namun Net Foreign Buy kemarin berhasil terjaring IDR 1,31 triliun. Trade Balance Indonesia (Feb.) kembali bukukan surplus sebesar USD 5,48 miliar, cukup signifikan di atas ekspektasi USD 3,27 miliar. Ekonomi China mulai bangkit terbukti dari laporan China Industrial Output (Jan.-Feb.) naik 2,4% YoY, lebih tinggi dari 1,3% pada Desember. Retail Trade China (Jan.-Feb.) juga ekspansi 3,5% YoY dibanding dengan kejatuhan -1,8% pada Des. lalu. Hari ini pelaku pasar Indonesia akan memantau lekat-lekat keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) yang akan menentukan tingkat suku bunga acuan BI7DRR yang diperkirakan akan tetap berada di tingkat 5,75%. NHKSI RESEARCH memperkirakan bottom IHSG sudah dekat apalagi volatilitas perdagangan kemarin ternyata jadi memunculkan candle serupa Inverted Hammer (bullish reversal), tepat pada saat RSI juga telah masuki wilayah Oversold. Antisipasi technical rebound dengan strategi beli bertahap pada saham-saham bluechips yang telah menyentuh level Support-nya.

Download full report HERE.