Bursa saham AS ditutup di teritori negatif untuk 5 hari berturut-turut pada perdagangan Jumat (12/05/23), diseret turun oleh saham-saham mega caps seiring data US Consumer Sentiment (May) anjlok ke titik terendak dalam 6 bulan. Trend naik suku bunga yang ditetapkan bank sentral AS mulai menunjukkan efeknya kepada outlook ekonomi menuju arah resesi, namun selama Inflasi masih membandel, pejabat The Fed tidak ragu untuk masih pertahankan kenaikan suku bunga. Di sisi lain, US Congressional Budget Office memberi peringatan bahwa AS akan menghadapi masalah serius jika gagal bayar sejumlah kewajiban pada minggu-minggu pertama bulan Juni, jika tak jua mendapatkan kesepakatan dinaikkannya plafon utang mereka. Perekonomian Inggris masih lemah seiring data GDP 1Q23 memperlihatkan pertumbuhan melambat ke 0.2% yoy (vs 0.6% pada kuartal sebelumnya); walau Industrial Production (Mar.) dan Manufacturing Production (Mar.) keduanya berhasil bertumbuh di level 0.7% mom.
Hari ini para investor Indonesia akan memantau lekat-lekat data Trade Balance (Apr) di mana diperkirakan surplus akan bisa bertumbuh ke angka USD3.38 milyar (vs USD2.91 milyar pada bulan sebelumnya). Semoga hal ini ini bisa menjadi sentimen positif bagi market hari ini, secara IHSG menutup perdagangan Jumat lalu dengan level terendah pekan 1,5 bulan terakhir di 6707.76. Posisi closing ini tak ayal menumbuhkan kecurigaan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan sampai area Support mumpuni sekitar 6560-6550 lagi. NHKSI RESEARCH menyarankan untuk Wait & See; kurangi posisi jika perlu.
Download full report HERE.