Today’s Outlook:

• Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0.4% pada perdagangan hari Rabu (14/02/24) setelah rontok 524 points / 1.4% pada hari sebelumnya, seiring para investor kembali mengkoleksi saham-saham ketika harga jatuh menyusul rilis data Inflasi AS yang kembali memanas di atas ekspektasi. US headline Inflation berada pada level 3.1% yoy di bulan Januari, melandai dari 3.4% bulan sebelumnya, namun di atas perkiraan para ekonom pada 2.9%. Inflasi inti, yang dipantau The Fed lebih ketat secara itu mengecualikan barang-barang volatile seperti makanan dan bahan bakar, tetap di jalur 3.9% yoy seperti Desember, pun tak bisa memenuhi estimasi untuk mendingin ke level 3.7%. Yield US Treasury tenor 2 tahun sontak melonjak 18 bps ke level 4.654%, sementara yield obligasi AS tenor 10 tahun naik 14bps ke 4.315%. Hasil data Inflasi ini kembali memundurkan peluang para pelaku pasar akan terjadinya pivot di bulan May, menjadi 31.6% saja dari perkiraan awal 50% di hari sebelumnya, seperti dilansir dari Fed Rate Monitor Tool milik Investing.com. Salah satu pejabat Federal Reserve mengeluarkan statement bahwa mereka cukup confident Inflasi AS tengah mengarah ke Target 2%, walau jalannya mungkin tidak semulus yang diharapkan. Nanti malam masih ada sejumlah indicator ekonomi AS yang akan dipantau para pelaku pasar: Retail Sales (Jan), Initial Jobless Claims mingguan, NY Empire State & Philadelphia Fed Manufacturing Index (Feb), serta Industrial & Manufacturing Production (Jan).
• MARKET EROPA: Bicara mengenai Inflasi, Inggris pun melaporkan CPI (Jan) mereka yang ternyata tak berubah dari tingkat 4.0% yoy sama seperti Dec 2023. Pertumbuhan Core CPI di bulan Januari berhasil melandai ke level 3.8% yoy , dari 4.0% pada bulan sebelumnya. Pusat perhatian lainnya dari benua Eropa : Eurozone merilis GDP kuartal 4 / 2023 pada level 0.1% yoy , in-line dengan ekspektasi, setidaknya mampu sedikit menguat dibanding posisi flat 0% pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi ini diamini oleh data Industrial Production yang meningkat cukup pesat di bulan Desember. Hari ini giliran Inggris yang akan merilis GDP mereka di mana diharapkan kuartal 4 / 2023 masih akan melemah ke level 0.1% yoy (dari 0.3% kuartal sebelumnya); diikuti oleh indicator ekoomi penting lain seperti : Industrial & Manufacturing Production (Dec) , Labour Productivity, dan Trade Balance (berbarengan dengan Eurozone).
• MARKET ASIA: Tema yang sama pun bergulir di benua Asia, secara Jepang dijadwalkan merilis data GDP dan Industrial Production (Dec) hari ini. Adapun pertumbuhan ekonomi mereka di kuartal 4 diperkirakan telah mampu menguat ke posisi 0.2% qoq dari pertumbuhan negative 0.7% di kuartal 3. Sementara market  China masih libur dalam rangka Chinese New Year, Indonesia yang baru saja menyelenggarakan PEMILU akbar kemarin, akan mengumumkan data Trade Balance (Jan) siang nanti sekitar jam 1100 WIB, dengan pergerakan Ekspor – Impor sebagai focus utamanya.
• KOMODITAS: Harga MINYAK ditutup melemah pada hari Rabu setelah AS merilis tambahan stok minyak mentah mingguan jauh di atas ekepektasi, dan produksi domestic mencapai titik rekor tertinggi, walau di tengah konflik Timur Tengah yang kembali memanas. Persediaan minyak mentah AS bertambah sekitar 12juta barrel pada pecan yang berakhir 9Feb, mengalahkan prediksi 3.3juta barrel saja , bahkan di kala tingkat utilisasi penyulingan minyak AS drop ke level 80.6% dari 82.4% pada minggu sebelumnya. Di sisi lain, produksi minyak AS mencapai titik rekor pada 13.31 juta barrel per day (bpd). Otomatis kenyataan ini mengirim kontrak minyak mentah West Texas Intermediate ditutup turun 1.6% ke level USD 76.64 / barrel, sementara futures minyak Brent drop 1.4% ke harga USD 81.60 / barrel. Adapun pada hari sebelumnya, harga minyak sempat menguat 1%.
• IHSG: secara teknikal memang menjumpai Resistance krusial di level 7300, berbarengan dengan perhelatan pesta demokrasi akbar PILKADA & PILPRES yang baru saja berlangsung kemarin, di mana para pelaku pasar memilih untuk mengamankan cash untuk meminimalisir eksposure akan hal-hal yang tak diinginkan selama pekan PEMILU ini. Hasil quick count akan sangat mempengaruhi sentiment pasar domestic , dan berdasarkan hasil yang telah tayang baru-baru ini dari berbagai lembaga polling, ramai spekulasi bahwa PEMILU 1 putaran akan mampu terwujud. Tak heran posisi beli asing terus bertambah menjadi IDR 14.44 triliun (all market) terhitung sejak awal tahun, dan merupakan posisi yang menyamai (jika tidak lebih tinggi) dari pencapaian Foreign Net Buy sepanjang tahun 2023. Walau demikian, NHKSI RESEARCH tetap menyarankan para investor / trader untuk memastikan level Support 7200 mampu bertahan dan terdapat potensi rebound yang valid, sebelum memutuskan kembali all-in di market. Potensi konsolidasi lanjutan menuju 7100-7050 masih tetap terbuka selama IHSG belum berhasil break 7300 untuk kembali ke area TARGET 7400 titik all-time-high.

Company News
• INCO: Capex Naik 31% di Tahun 2023
• EXCL: Bukukan Laba Naik 15% di 2023
• BBTN: Laba Naik 15 % Menjadi IDR3 T di 2023

Domestic & Global News
• Beras Langka di Pasar, Airlangga: Stok Bulog Ada 1,2 Juta Ton
• Menteri Energi AS Prihatin dengan Dominasi Mineral China

Download full report HERE.