Today’s Outlook:
• Indeks utama Wall Street ditutup di teritori negatif pada perdagangan Kamis (12/10/23) dengan Nasdaq memimpin pelemahan 0.63%, setelah melonjaknya yield US Treasury menyusul data Inflasi AS (Sept.) yang dirilis lebih kuat di atas ekspektasi. Biaya pemukiman yang meningkat mendorong indeks harga konsumen AS lebih tinggi pada bulan lalu, ke level 3.7% yoy sedikit lebih tinggi dari perkiraan 3.6%; sementara Inflasi Inti yang mengecualikan harga barang volatile seperti makanan dan energi, ternyata mampu melandai ke titik terendah dalam 2 tahun (sesuai ekspektasi) ke angka 4.1% yoy. Yield US Treasury tenor 10 tahun yang merupakan acuan, terdorong naik ke titik tertinggi setelah lelang berakhir, setinggi-tingginya ke level yield 4.728% yang merupakan titik tertinggi sejak Jumat setelah terkoreksi dua hari belakangan ini. Sedangkan yield US Treasury tenor 2 tahun terdongkrak ke atas 5%. Naiknya yield ini memberi tekanan jual pada sektor saham yang sensitif dengan suku bunga yaitu Utilities dan Real Estate. Boston Fed President Susan Collins berkomentar bahwa walau kemungkinan AS terhindar dari resesi semakin besar, namun upaya bank sentral AS menaikkan suku bunga demi menyeret turun Inflasi ke level target belum usai. Data ketenagakerjaan kembali memberikan kejutan seiring Initial Jobless Claims mingguan dilaporkan lebih rendah dari prediksi (actual: 209 ribu, vs forecast: 210 ribu). Walau data ekonomi di atas menunjukkan ekonomi AS terbukti masih resilien, namun demikian peluang Federal Reserve menaikkan suku bunga bulan depan tetap rendah di 12%, menurut Fed Rate Monitor Tool milik Investing.com. Para investor juga fokus memonitor perkembangan perang di Timur Tengah yang mengarah kepada bencana kemanusiaan di Gaza ketika Israel semakin intens membombardir wilayah tersebut menyebabkan korban jiwa meningkat dan persediaan vital sehari-hari semakin menipis. Laporan keuangan kuartal 3 juga akan menyita perhatian para pelaku pasar, di mana bank-bank besar seperti JPMorgan Chase, Wells Fargo, and Citigroup akan merilis kinerja mereka sebelum pasar dibuka.
• MARKET EROPA: GDP Inggris untuk bulan Agustus naik sesuai ekspektasi ke level 0.5% yoy dari 0.3% di bulan Juli, secara bulanan pun mereka terhindar dari deflasi -0.6% di bulan sebelumnya menjadi 0.2% mom. Namun sayangnya, Industrial & Manufacturing Production Inggris masih terbenam di wilayah pertumbuhan negatif, lebih buruk dari perkiraan; walau penurunannya sudah mulai melambat dari bulan sebelumnya. Tak heran Trade Balance Inggris untuk bulan Agustus kembali bukukan defisit lebih besar (dari estimasi maupun bulan sebelumnya) pada angka GBP15.95 miliar. Sore hari dunia akan memantau Industrial Production Eurozone untuk bulan Agustus yang mana kali ini penurunannya secara tahunan malah diprediksi makin dalam.
• MARKET ASIA: Pagi ini Korea Selatan telah laporkan Unemployment Rate (Sept.) yang kembali meningkat ke level 2.6%. Sementara itu, investasi asing pada saham Jepang ditengarai alami peningkatan signifikan pada JPY1436.1 miliar, naik 20x lipat dari periode sebelumnya. Adapun pagi ini segera kita nantikan angka CPI China (Sept.) yang kembali akan disorot apakah ekonomi China mampu semakin bersemangat semenjak Zero-Covid policy diakhiri. Oleh karena itu, penting untuk perhatikan angka Trade Balance China (Sept.) yang akan jelaskan peta pergerakan Ekspor & Impor negara ekonomi terbesar kedua di dunia yang penting pengaruhnya bagi pertumbuhan ekonomi global.
• IHSG: Untuk pertama kalinya minggu ini asing terlihat mulai Net Buy sebesar IDR552.32 miliar, menjadikan posisi Jual bersih mingguan mereka berkurang menjadi IDR543.74 miliar; manakala IHSG justru terbentur Resistance kritikal untuk ketiga kalinya pekan ini dan malah ditutup dengan candle serupa Shooting Star. Menimbang probabilitas The Fed masih perlu untuk menaikkan suku bunga sekali lagi sebelum tahun 2023 berakhir dan posisi nilai tukar Rupiah yang tak kunjung menguat dari level saat ini yang masih bercokol di atas IDR15700/USD, wajar apabila para investor/trader pasar modal Indonesia tidak begitu optimis level 7000 akan mampu ditembus dengan mudah. NHKSI RESEARCH menyarankan untuk tidak positioning terlalu banyak di penghujung minggu ini, walau Average Up bisa dilakukan bertahap apabila Resistance saham portfolio Anda mulai mampu di-break satu persatu.

Company News
• UNTR: Entitas Usaha Sedot Dana Eksplorasi USD1,22 Juta
• ITMG: Lanjut Pengeboran di Kutai
• META: Siap Akuisisi Tol Pemalang-Batang dari Waskita

Domestic & Global News
• Produk Impor Indonesia Paling Banyak dari China, Pemerintah Siapkan Aturan Ini
• AS Mengatakan Iran Tidak Dapat Mengakses Dana USD 6 Miliar di Qatar Dalam Waktu Dekat

Download full report HERE.