Indeks Wall Street merosot lebih dari 1% pada perdagangan Jumat lalu seiring langkah keluar para investor yang mengkhawatikan kesehatan perbankan AS setelah kasus jatuhnya Silicon Valley Bank. Issue panas ini menyeret ketiga indeks AS turun lebih dalam dari minggu sebelumnya, di mana S&P500 minus 4.6% pekan lalu merupakan penurunan minggu terbesar sejak September, mengikis kenaikan YTD menjadi tinggal tersisa 0.6%. Dow Jones melemah 4.4% sementara Nasdaq juga membukukan performa negatif 4.7% minggu ini walau masih plus 6% secara YTD. Data tenaga kerja yang ditunggutunggu para pelaku pasar rilis beragam Jumat lalu, di mana masih ada pertumbuhan tenaga kerja lebih besar dari perkiraan di bulan Feb. yang diiringi oleh peningkatan rata-rata upah per jam yang melambat ke level 0.2%; sementara tingkat pengangguran juga naik ke 3.6%. Adapun data ekonomi ini sesungguhnya mampu mengurangi kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga 50 bps pada FOMC Meeting pekan depan, setelah komentar hawkish dari Jerome Powell di minggu lalu.

IHSG mengakhiri pekan lalu di teritori negatif, turun 34.5points/0.51% ke level 6765.3; walau secara mingguan berhasil menjaring Net Buy Asing sebesar IDR 642.93 miliar, memantapkan posisi YTD di angka IDR 3.26 triliun. Secara teknikal, pelemahan ini sangat masuk akal karena investor menahan diri menembus Resistance MA10 / 6812 seraya menunggu rilis data penting tenaga kerja AS pada malam harinya. Menyikapi reaksi market yang muncul setelahnya, NHKSI RESEARCH memperkirakan trend turun jangka pendek ini masih belum akan berakhir. Adapun area Support penting yang jadi perhatian penting hari ini adalah 6740-6730; up to 6710-6690. Waspada apabila level ini jebol (pada Closing position) karena akan menyeret IHSG konsolidasi lebih dalam ke arah 6650.

Download full report HERE.