Today’s Outlook:
• Indeks Wall Street ditutup di teritori positif pada perdagangan hari Selasa (10/10/23), mencatat kenaikan tiga hari berturut-turut, setelah komentar dovish dari pejabat Federal Reserve AS menyeret turun imbal hasil Treasury seraya para investor memantau perkembangan perang di Timur Tengah. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bank sentral AS tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut, dan ia melihat tidak ada ancaman resesi ke depannya. Yield US Treasury tenor 10-tahun turun dari level puncaknya dalam 16-tahun, merupakan penurunan satu hari tertajam sejak Agustus, seiring dimulainya kembali perdagangan di pasar obligasi AS yang ditutup karena libur nasional pada hari Senin. Meskipun komentar dovish The Fed membantu pergerakan saham dan para pelaku pasar berusaha bersikap optimis atas konflik Timur Tengah, namun demikian pandangan tersebut dapat berubah apabila seandainya konflik tersebut meluas ke negara-negara lain di kawasan tersebut. Lebih banyak pejabat The Fed yang bernada dovish, seperti Presiden Bank Sentral Federal Minneapolis Neel Kashkari yang mengatakan bahwa ia yakin perekonomian AS berada pada jalur soft landing di mana Inflasi melandai tengah dalam perjalanan kembali ke target The Fed sebesar 2% namun tingkat pengangguran tidak meningkat tajam. Para investor memperkirakan peluang suku bunga tetap tidak berubah pada bulan November dan Desember masing-masing sekitar 86% dan 73%, menurut survey CME FedWatch. Pekan ini, market akan fokus pada data Inflasi, termasuk indeks harga konsumen dan produsen bulan September serta risalah pertemuan The Fed bulan September; sedangkan hari Jumat adalah saat musim laporan laba kuartal 3/2023 resmi dimulai. Adapun PPI AS (Sept.) akan diumumkan nanti malam sekitar jam 19.30 WIB di mana perkiraan bergulir sekitar 1.6% yoy, namun pertumbuhan bulananlah yang menjadi sorotan karena diramal mampu melandai ke 0.3% mom di bulan September, dari 0.7% di bulan sebelumnya.
• Indonesia melaporkan pertumbuhan Retail Sales (Sept.) yang melambat ke level 1.1% yoy; sementara penjualan Sepeda Motor (Sept.) juga tidak membantu dengan turun -0.9% yoy dibanding periode sebelumnya yang setidaknya masih mampu tumbuh 1.8%.
• MARKET EROPA: Jerman akan rilis angka CPI (Sept.) yang diharapkan semakin mendingin ke level 4.5% yoy dari 6.1% bulan sebelumnya. Lebih siang lagi hari ini,  dunia akan melihat apakah ekonomi China semakin bergairah dengan adanya pertumbuhan kredit/pinjaman baru (New Loans) yang diprediksi melonjak sampai CNY2500 miliar, semakin meningkat dari periode sebelumnya CNY1360 miliar.
• Posisi penutupan IHSG kemarin merupakan yang terbaik selama sepekan terakhir, terdeteksi sudah ada percobaan tembus Resistance Moving Average 10 hari, menyusul kemudian adalah uji Resistance MA50 & MA20 untuk sepenuhnya terbebas dari ancaman longsor lebih lanjut ke bawah level 6800. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader untuk melakukan AVERAGE UP begitu IHSG mantap di atas 6950 (Closing position).

Company News
• JPFA: Kirim Telur Ke Brunei Darussalam
• NICL: Eksplorasi di September 2023 Habiskan Dana IDR548,4 Juta
• BRPT: Sandang Rating idA+

Domestic & Global News
• Bursa CPO Meluncur 13 Oktober, Indonesia Bisa Atur Harga Referensi Dunia?
• IMF Pangkas Outlook Ekonomi Global jadi 2,9 Persen pada 2024, Momok Inflasi Menghantui

Download full report HERE.